Pendukungnya Awas Kepanasan! Eng-Ing-Eng, Gelar Terbaru Mas Anies, “Anies Si King of Lebih Bayar”

JurnalPatroliNews Jakarta – Pegiat media sosial, Denny Siregar ikut menyoroti pernyataan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta, yang menyebut beberapa kasus di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai kelebihan bayar.

Hal tersebut dikatakan Denny dalam kanal YouTube Cokro TV.

Diketahui, aksi kelebihan bayar tersebut seperti pengadaan mobil pemadam kebakaran, teranyar pembayaran gaji dan tunjangan kinerja sejumlah pegawai Pemprov DKI Jakarta yang sudah meninggal dunia dan pensiun.

Terkait itu, Denny yang kerap berseberangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku heran dengan istilah kelebihan bayar.

Menurut Denny yang kerap mendapat kritik dan hujatan dari pendukung Anies, merasa heran sejumlah kasus tersebut seharunya disebut sebagai potensi korupsi.

“Lebih bayar terus, kenapa kok ngga disebut potensi korupsi. Ini yang jadi pertanyaan besar. Forum Indonesia Transparansi Anggaran atau FITRA, juga menanyakan hal yang sama. Kenapa di Jakarta disebut lebih bayar padahal potensi korupsinya besar. FITRA menduga jangan-jangan ini modus korupsi yang baru dengan memakai model lebih bayar,” ujarnya.

“Ya boleh aja ngeles sih, tapi permasalahan kelemahan administrasi ini harus diselidiki juga dengan benar. Karena bisa saja kelemahan administrasi dijadikan peluang untuk dijadikan korupsi seperti yang sudah terjadi di banyak kasus lainnya,” sambungnya.

Sementara itu, ia juga menyoroti aksi Indonesia Corruption Watch atau ICW yang kerap menyoroti kasus-kasus korupsi di pusat. Namun, terlihat diam melihat dugaan korupsi di Pemprov DKI Jakarta.

“Nggak biasanya ICW begini sih. Mungkin karena ICW punya prinsip ‘bukan urusan gua’. Atau mungkin ICW sungkan karena di tim TGUPP DKI Jakarta ada seniornya yaitu Bambang Wijayanto yang berteman akrab dengan ICW sejak di KPK dulu. Yang namanya teman pasti tidak saling menganggu lah,” katanya lagi.

Karena itu, ia berharap temuan lebih bayar ini harus menjadi perhatian serius oleh KPK. “Siapa tau kalau model lebih bayar ini adalah modus baru untuk korupsi,” ucapnya.

Komentar