Pengacara Tepis Isu Liar Seruan HRS Picu Partai Ummat Ditinggal Anggota

JurnalPatroliNews Jakarta – Isu liar soal seruan Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai pemicu banyak pengurus Partai Ummat mengundurkan diri langsung ditepis Pengacara HRS, Aziz Yanuar. Menurut Azis, HRS tak ikut campur soal Partai Ummat.

“Tidak betul, hoax, tidak betul. Habib tidak pernah memerintahkan begitu dan segala soal Habib itu lewat kita, tim kuasa hukum atau lewat keluarga,” ujar Aziz Yanuar saat dihubungi, Sabtu (9/10/2021).

Aziz menegaskan HRS tidak pernah mengeluarkan seruan apapun kepada anggota Partai Ummat. Dia mengatakan HRS juga tak pernah memberikan ide atau pendapat apapun soal Partai Ummat.

“Kalau ada berita dari Habib atau seruan, anjuran, masukan, ide, pendapat dari Habib, tidak ada. Habib tidak pernah ngurusin Partai Ummat dan sebagainya. Apalagi soal kepengurusan, apalagi memerintahkan itu tidak pernah,” ujarnya.

Aziz juga menepis kabar adanya keretakan hubungan antara mantan anggota FPI dengan Amien Rais selaku Ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Dia menyebut kabar itu adalah berita bohong alias hoax.

“Hoax,” ucap Aziz.

Partai Ummat mulai ditinggal beberapa elitenya, seperti Agung Mozin hingga Neno Warisman. Pengurus partai kemudian mengungkap adanya dualisme kepengurusan di sejumlah daerah.

Wakil Ketua Umum Partai Ummat, Nazaruddin, mengungkap dualisme kepengurusan di sejumlah daerah berdampak pada mundurnya beberapa kader partai. Bahkan elite partai seperti Neno Warisman dan Agung Mozin menyatakan mundur dan keluar sebagai kader partai.

Nazaruddin lalu memberikan penjelasan terkait mundurnya para kader di partainya itu. Nazaruddin menyebut ada beberapa hal yang menjadi latar belakang pilihan kedua kader utama Partai Ummat tersebut mundur.

“Ada hal-hal yang itu mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi dirinya begitu. Nah yang saya maksud ekspektasi ini bukan sesuatu yang sifat idealisme atau ideologis tapi adalah dirinya begitu,” kata Nazaruddin kepada wartawan, Rabu (6/10).

Terbaru, pengunduran diri mayoritas pengurus membuat Partai Ummat Depok karam. Meski demikian, Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi menganggap hal itu sebagai sesuatu yang alamiah.

“Depok ya, jadi gini, mengundurkan diri ada beberapa sebab. Mungkin yang pertama kategorinya yang kira-kira alamiah. Alamiah kira-kira, setelah bergabung dengan Partai Ummat, kemudian dengan aktivitas baru di Partai Ummat ini, kadang tidak sinkron dengan pekerjaan, dengan aktivitas-aktivitas pribadinya,” jelas Ridho di Kantor DPP Partai Ummat, Jakarta Selatan, Sabtu (9/10).

Komentar