Presiden Jokowi Resmikan Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih Gubernur Bali, Koster: “Pura Agung Besakih Merupakan Tempat Pemujaan Utama”

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penataan Pura Agung Besakih menelan anggaran sebesar Rp600,1 miliar (APBN Rp378,4 miliar dan APBD Rp221,7 miliar).

Penataan meliputi pembangunan gedung parkir, pembangunan 267 kios besar dan 198 kios kecil, pembangunan pedestrian, hingga berbagai fasilitas umum seperti toilet, Bale Pesandekan, Bale Gong, dan area bermain anak.

Sementara itu Gubernur Bali DR Ir I Wayan Koster, MM, dalam laporannya menyebutkan, “Bapak Presiden, itu sulinggih yang hadir sekitar 20 orang lebih, sulinggih adalah orang-orang untuk menyambut Bapak.”

Gubernur Koster menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Ibunegara Iriana Jokowi atas kehadirannya di Bali untuk meresmikan fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih.

“Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Bali, kami mengucapkan selamat datang serta menghaturkan terima kasih atas perkenan Bapak Presiden beserta Ibu menghadiri acara peresmian fasilitas kawasan suci Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangsem, Bali,” ucap Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu.

“Mohon izin kami melaporkan kepada Bapak Presiden, Pura Agung Besakih yang terletak di lambung Gunung Agung merupakan tempat pemujaan utama, Pura khayangan Jagat terpenting dan tertinggi di Bali. Sejumlah teks susastra Bali baik yang tersurat dalam lontar maupun dalam prasasti tembaga atau kayu menyebut Gunung Agung dengan nama Tolangkir, yang berarti Dia Yang Mahatinggi, Mahamulia sekaligus Mahaagung,” urai Gubernur Koster.

Dipaparkan Gubernur Koster bahwa Pura Agung Besakih disebut sebagai Huluning Bali Raj artinya Hulu Kerajaan Bali sekaligus juga madyanikang bhuwana, pusat dunia.

“Karena itu Besakih pada masa Kerajaan Bali Kuno dikategorikan sebagai Kawasan Hila-Hila Hulundang Ing BaSUKIH, yang berarti kawasan suci tempat memohon kerahayuan hidup atau baSUKIH di hulu Bali, yang dilarang atau dipantangkan (hila-hila) untuk dilalui atau dimasuki secara sembarangan oleh siapa pun,” tandas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng itu.

Ia menceritakan bahwa fasilitas di kawasan suci Pura Agung Besakih itu kondisinya sudah sudah sangat parah sejak dulu.

Maka itu, sejak ia menjabat Gubernur Bali bertekad memperbaiki fasilitas itu juga atas arahan Presiden dan dukungan dana dari pusat.

“Sejak lama fasilitas yang ada di kawasan suci Pura Agung Besakih ini menghadapi masalah serius dengan kondisi yang sangat parah. Kondisi yang buruk ini membust kurang aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan persembahyangan. Karena itu kami berupaya dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Menteru PUPR untuk membangun fasiloyas kawasan suci Pura Agung Besakih ini secara komprehensif,” ungkap Gubernur Koster.

“Tampilan bangunan sangat berkualitas, terlihat juga megah selaras dengan kesucian, keagungan, dan keindahan Pura Besakih serta Gunung Agung,” ucapnya memuji kualitas bangunan tersebut.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Bupati Karangasem I Gede Dana.

Komentar