JurnalPatroliNews– Jakarta – Pemerintah mengusung program ambisius untuk membangun 3 juta unit rumah dalam setahun. Namun, Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI-P, Lasarus, menilai bahwa program ini masih sebatas wacana tanpa bukti konkret dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP).
Dalam Rapat Kerja dengan Menteri PKP, Maruarar Sirait, pada Senin (4/11/2024), Lasarus menekankan perlunya rencana yang jelas dan terukur.
“Ini masih dalam tahap perdebatan dan pembicaraan. Kami belum menerima dokumen resmi mengenai rencana ini.
Kita perlu melihat bagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) pemerintah disusun,” kata Lasarus.
Ia menegaskan bahwa program 3 juta rumah harus terintegrasi dengan dokumen perencanaan yang jelas agar dapat direalisasikan.
Lasarus mencatat bahwa meskipun Menteri PKP Maruarar Sirait sudah mempublikasikan program ini, substansi nyata dari pelaksanaannya masih belum terlihat.
“Anggaran yang diberikan untuk kementerian PU Ditjen Perumahan adalah Rp 5 triliun, sedangkan untuk membangun 3 juta rumah, diperlukan anggaran yang jauh lebih besar,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk mendukung program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), pemerintah perlu menyiapkan Rp 60 triliun.
Dengan rincian tersebut, Lasarus menunjukkan tantangan besar dalam merealisasikan program ini. “Jika kita membagi target 3 juta rumah dalam setahun, berarti setiap hari harus ada 8.333 rumah yang dibangun.
Ini adalah tugas yang sangat berat,” ujarnya, menekankan perlunya komitmen dan perencanaan yang solid dari pemerintah.
Lasarus mengakhiri dengan mengingatkan Menteri PKP agar mempertimbangkan dengan serius tantangan ini dan segera menyusun rencana yang lebih rinci untuk mewujudkan program yang diharapkan masyarakat.
Komentar