Staf Khusus BPIP: “Pancasila Benteng Tangguh Dalam Menjaga NKRI dari Intoleransi dan Radikalisme”

JurnalPatroliNews – Jakarta –Badan Nasional Pemberantasan Terorisme menyelenggarakan kegiatan dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional dengan tema”Membangun sinergi cegah dan deteksi dini ancaman terorisme berbasis pemberdayaan masyarakat”yang dihadiri oleh peserta acara dari masing-masing instansi maupun dari masyarakat di grand Borobudur hotel Jakarta(2/8).

Menggandeng beberapa tokoh masyarakat dan pimpinan Serta stafsus BPIP dalam rangka menindaklanjuti rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah kepada terorisme tahun 2020-2024 (RAN-PE) dalam ikut berperan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Seminar  secara Luring ini dihadiri Antara lain Wakil Menteri Dalam Negeri,Kepala BNPT, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan,tokoh nu Alysa Wahid, Psikolog ibu Dr arijani laksmawati M. psi, Kementrian pemberdayaan perempuan ,Kementrian Pedesaan Badan Intelejen Negara , Forum ,Kesbangpol Kabupaten Kota dan Ketua forum kewaspadaan kabupaten kota dan undangan lainnya. Dalam Dialog Kebangsaan bersama beberapa Panelis  Romo Benny Menyatakan Bahwa Pancasila merupakan benteng tangguh terakhir penjaga NKRI dari intoleransi dan radikalisme.

Dalam Sambutan Pembuka dari Ketua BNPT Bapak Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar.,M.H menyatakan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang anti dengan ideologi pancasila. kita akan melihat teroris menghalalkan semua cara untuk mengupayakan kekerasan dalam aksinya.Bangsa Indonesia harus memiliki identitas dan memiliki legacy para pendiri bangsa.”Kita memiliki permasalahan kondisi lingkungan strategis dimana kita tidak hidup dalam ruang waktu tapi hidup dalam kehidupan internasional.

Komentar