Staf Khusus BPIP: “Pancasila Benteng Tangguh Dalam Menjaga NKRI dari Intoleransi dan Radikalisme”

Menurut Benny bahwa kita harus kolaborasi merebut ruang publik karena hampir 120 juta pengguna gadget di Indonesia sering menggunakan medsos tanpa memiliki kesadaran kritis apakah konten itu bisa menghancurkan keutuhan hidup bangsa. Kesadaran terhadap literasi digital yang lemah itu membuat kita lebih bisa dimanipulasi.

“Disini kekuatan sinergi sangat penting dalam membangun konten yang mempengaruhi perilaku salah satunya dengan Kebudayaan.Kebudayaan memiliki nilai adat istiadat dan nilai kearifan. Kalau kita bicara kolaborasi adalah sila ke 3 Pancasila.Problem kita adalah ego sektoral dan kepentingan global membuat kita tergantung dan lemah, ” Tegas Benny

Lebih lanjut menurut Benny Untuk melawan itu kita tidak mungkin melawan kecuali kita memiliki benteng yaitu Pancasila.

Bangsa Indonesia harus bersyukur memiliki Pancasila, andaikata Pancasila tidak dimiliki oleh bangsa Indonesia maka  saat covid bangsa ini menjadi hancur. “Anak-anak di zaman dulu itu doktrinal tapi sekarang sudah tidak bisa lagi.Saat ini anak-anak harus menciptakan Konten-konten yang harus beridentitas bagaimana kita bangga trhadap produk dalam negeri dan itu harus dikapitalisasi menjadi kekuatan. Anak-anak sekarang memiliki tempat ekspresi yang terbatas”tutur benny.

 Menurut Benny Pancasila harus menjadi working ideology dimana tujuannya yaitu harus terwujudnya masyarakat sejahtera lewat kebijakan maka setiap elit politik pemeritahan daerah memiliki kesejahteraan kebijakan memihak yang lemah.contohnya pak jokowi memberikan anggaran terhadap desa.sedangkan living ideologi yaitu Pancasila dihayati dalam keseharian.

Komentar