Tata Kota Jakarta Dinobatkan Platform Arsitektur Terburuk di Dunia,Wagub DKI: Apa Iya Begitu?

JurnalPatroliNewsJakarta – Sebuah platform arsitektur bernama Rethinking The Future menobatkan DKI Jakarta sebagai kota dengan tata kota terburuk di dunia.

Penilaian terburuk untuk Jakarta yang diberikan platform tersebut lantaran Jakarta salah satu kota terpadat dengan kemacetan lalu lintas yang cukup ekstrem.

Selain itu, buruknya perencanaan pembangunan di ibu kota pun menyebabkan ruang terbuka hijau (RTH) di ibu kota masih sangat minim.

Penilaian buruk tersebut juga diberikan lantaran perencanaan pembangunan di ibu kota dianggap sangat buruk.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu predikat yang diberikan platform media arsitektur tersebut.

“Nanti akan kami pelajari, apa iya Jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya, kita akan pelajari,” ujarnya, Selasa (24/8).

Riza mengakui, banyak persoalan yang belum teratasi di DKI Jakarta, seperti banjir dan kemacetan lalu lintas. Namun, Riza memastikan masalah-masalah itu masih terus dicarikan solusinya.

“Prinsipnya semua gubernur dari dulu sampai sekarang berusaha menjadikan Jakarta jadi kota yang lebih baik. Semua aspek, semua sektor termasuk tata kotanya diperbaiki,” kata Riza.

Meski begitu, Riza mengeklaim bahwa seluruh jajarannya sudah berusaha sedikit demi sedikit memperbaiki berbagai aspek tata kelola di ibu kota.

“Alhamdulillah sekarang ada perbaikan dari sana-sini, masalah air bersih, polusi udara, penghijauan, semuanya termasuk pendidikan, kesehatan, sekarang dituntut juga tata kota,” tandasnya.

Komentar