Menpora Zainudin Amali Komentari Laga Aceh VS Kaltim yang Diduga ‘Main Sabun’

JurnalPatroliNews – Viralnya dugaan ‘main sabun’ atau kecurangan dalam laga Aceh VS Kaltim di PON Papua menjadi perbincangan hangat.

Hangatnya isu tersebut sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Menurutnya, tidak ada kecurangan yang terjadi dalam laga tersebut.

Zainudin Amali membantah adanya tindakan kecurangan yang terjadi saat pertandingan sepakbola cabang olahraga (cabor) sepakbola PON Papua antara Aceh vs Kalimantan Timur (Kaltim).

Setelah ditelusuri, pertandingan tersebut berjalan normal.

Sebelumnya, ramai berhembus isu dugaan ‘sepakbola gajah’ pada pertandingan Aceh vs Kaltim di Stadion Barnabas, Youwe, Sentani Jayapura, Senin (4/10/2021).

Dalam duel tersebut Aceh keluar sebagai pemenang dengan skor 3-2.

Salah satu gol kemenangan Aceh dicetak melalui bunuh diri pemain Kaltim, Risky Romadan.

Proses terjadinya gol bunuh diri itulah memunculkan kecurigaan adanya tindakan tak sportif di dalamnya.

Saat itu Risky menendang bola ke gawang sendiri setelah peluang yang didapat tim Aceh asuhan Fakhri Husaini itu mampu dimentahkan kiper Kaltim, Agus Susanto.

Terlebih, kemenangan yang diraih Aceh membuat mereka lolos ke babak selanjutnya bersama Kaltim dari Grup C.

Sementara Sulut yang semula punya peluang besar lolos harus tersingkir karena hasil tersebut.

Menpora yang menerima kabar dugaan tersebut langsung menelusurinya.

Ia menanyakan orang-orang yang tidak berkepentingan di sana untuk dimintai keterangan.

“Jadi saya kebetulan tidak berada di situ karena saya ada di Merauke. Saya tanyakan kepada teman-teman yang netral, mereka menyampaikan ke kami tidak ada situasi yang perlu dicurigai,” kata Amali sebagaimana diberitakan Suara.com jaringan berita jurnalpatrolinews.co.id.

Amali mengakui, menanyakan hal tersebut kepada mantan pemain nasional yang berada di lokasi.

“Jadi beberapa mantan pemain nasional ada di situ, saya tanya, tak ada kecurigaan di situ. Soal gol yang terjadi, seolah-olah bunuh diri, karena memang kipernya sudah keluar posisi, itu penjelasan mereka,” jelasnya.

Adanya dugaan tindak kecurangan tersebut tim Sulut yang merasa dirugikan dilaporkan sudah melayangkan protes.

“Ini pelajaran juga bahwa memang dalam situasi saat ini sulit, jadi intinya kita jangan menggantungkan nasib pada tim lain,” katanya.

Mudah-mudahan, Amali berharap, apa yang jadi kecurigaan itu semoga tidak terjadi.

“Karena begitu saya dapat informasi, tapi memang di pertandingan biasa seperti itu, pertama kejadian di Wushu, itu juga mereka merasa dicurangi,” katanya.

Tetapi, lanjut dia, memang itu wajar saja, namanya bertanding ada kalah ada menang

“Tapi itu kalau saya melihat tidak ada sampai sepak bola gajah itu tidak ada. Saya sudah bertanya ke yang netral tak mau yang keterkaitan karena bakalan subjektif nanti,” pungkasnya.

(AnggawiryaMega)

Komentar