Ade Armando yang Kader PSI, Mendapat Perhatian Istimewa dari Pimpinan PDIP, Kok Bisa?

Oleh: Andre Vincent Wenas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Yasona Laoly dan Hasto Kristiyanto bukanlah pengurus parpol kaleng-kaleng. Kelasnya kakap. Tapi keduanya ikut cawe-cawe “mengurusi” Ade Armando, pensiunan dosen UI yang jadi kader sekaligus caleg PSI.

Urusannya memang gawat, Ade Armando dituntut oleh para penggugat (dalam hal ini PDIP) sebesar 200 milyar. Buset. Dengan duit segede itu Ade Armando bisa mentraktir koleganya di PSI untuk beberapa dekade ke depan, dan traktirnya di restoran yang full-cholesterol. Akibatnya kolega DPP PSI bisa mengalami obesitas akut. Memang berbahaya Ade Armando ini.

Apa sih perkaranya? Ini lebih aneh lagi. Gara-gara Ade Armando mau membela PDIP dari serangan hoaks malah ia sendiri dituduh menyebar hoaks. Soal “Benarkah Megawati Ngamuk Karena Kaesang Gabung PSI” yang merespon (mempertanyakan) kesahihan unggahan seorang netizen karena tidak ada rujukan yang jelas.

Terhadap “mens-rea” ala pemikiran Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) Pusat PDIP ini Ade Armando mesti berimajinasi ada 200 milyar di dalam brankas atau rekening pribadinya. Mungkin Ade Armando masih berpikir keras sampai sekarang, mengapa niat baiknya terhadap PDIP (Megawati) malah direspon begitu ya? Aneh.

Tapi ini tahun politik bung. Tahun 2023-2024 adalah tahun yang dipenuhi hoaks dan pemberitaan ngawur yang amat berpotensi menyesatkan pikiran. Dari pikiran berujung jadi sikap yang menentukan tindakan kita. Jadi aneh-aneh.

Kesannya yang muncul jadi nampaknya Ade Armando yang PSI ini dibenci sekali oleh PDIP. Apakah lantaran videonya yang diunggahnya dianggap terlalu kritis terhadap segala sesuatu? Terhadap PDIP?

Ini jadi seperti Sokrates yang dianggap PITA, “pain in the ass” bagi sebagian penguasa di kota Athena. Ia jadi begitu populernya di kalangan muda dan mereka yang gemar menggunakan akal sehat. Karena mereka percaya “hanya dengan akal sehatlah bangsa ini akan selamat”.

Komentar