“Presidential Threshold”

by Zeng Wei Jian

Sekelompok orang munafik. Dia-dia lagi. Anti Jokowi. Rasis. Garis kras. Ada aja issue-nya. Kali ini, Presidential Threshold dimainkan. Padahal berulang kali ditolak MK. Ga hanya sekali dua kali.

Cita-cita ingin berkuasa. Jadi oligarki baru. Ngeruk duit. Tenar. Ngartis politik. Jual bacot. Rangkul aktor politik dinasti. Di mulut; Pro rakyat & Anti Asing. Praxisnya “Liberal-Bhangsat”.

Adopter “Anarkisme”. Minta MK apus Pasal 222 UU No. 7/2017. Mereka sepakat Presidential Threshold 20% di Era SBY. Brizik di Era Jokowi. Maksa 0% Ambang Batas Nyapres.

Alasan & rasionalisasinya; Pasal 222 menghilangkan hak konstitusional rakyat buat nyapres.

Hak memilih & dipilih warga negara diproteksi UUD 45. Jadi acuan Regulasi turunannya. MK membenarkan. Hakim konstitusi paling kompeten menilai produk hukum yang dihasilkan legislative-eksekutif. Bukan si Gatot, Harun, dan para penderita konstipasi akut kronis menahun.

Hak konstitusional untuk dipilih & nyapres berlangsung day-to-day selama 5 tahun musim kompetisi. Dari hari pertama pelantikan presiden baru. Seleksi dilakukan partai politik. Prosesnya sama; setiap hari sampai pendaftaran resmi nama capres yang diusung. Prosedur demokrasi & regulasi ya begitu.

Proses seleksi yang panjang memudahkan pelaksanaan pemilu. Partai gurem nol-koma ngga bisa minta porsi sama dengan partai yang ngantongin suara rakyat lebi banyak. Namanya “Adil” ya begini.

Rakyat yang tereliminasi di Liga Awal bukan berarti dirampas hak konstitusionalnya. Murni karena ga kompeten. Ga semua orang punya kualifikasi & modalitas jadi calon-presiden. Hanya finalis yang mengantongi tiket berlaga di pertandingan terakhir.

Para penggugat Presidential Threshold adalah pencundang yang tumbang di penyisihan. Karena Go-block tapi sombongnya awet maka mereka pengen tarung lagi di babak final.

Namanya “Pecundang” ya pasti Go-block. Ga sadar dipasang sebagai Tim Panser Pendobrak oleh “Pemain Curang”.

“Pemain Curang” adalah mereka yang ngga merintis dari awal. Ga berkeringat. Simpen duit & energi. Berharap motong kompas & rombak rule-of-the-game. Sehingga bisa main di tingkungan terakhir dengan kekuatan uang yang utuh. Capres hasil seleksi alam yang sudah letih berproses selama 5 tahun akan tumbang dengan Money Power. Indonesia kembali dikuasai oligarki rakus yang selama Rezim Jokowi meminjam mulut sampah yang nyaring teriak “Anti Oligarki-Anti Asing/Aseng”.

Pintu masuknya adalah Presidential Threshold 0%. Ngga heran apabila ada bunyi-bunyi fals dari ya dia-dia lagi.

(THE END)

Komentar