Abu Vulkanik Bisa Buat Mesin Pesawat Mati, Ini Penjelasannya!

JurnalPatroliNews – Manado – Operasional Bandara Sam Ratulangi tutup sementara sejak Kamis (18/4/2024) hingga Senin (22/4/2024) siang akibat dampak dari erupsi Gunung Ruang.

Diketahui, Gunung Api yang terletak di Kabupaten Sitaro mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024).

Material yang dikeluarkan pun berupa abu vulkanik dan bebatuan yang juga berdampak pada mengungsinya ribuan warga.

Humas Bandara Sam Ratulangi, Yanti Pramono menegaskan, penutupan sementara operasional bandara harus dilakukan demi keamanan dan keselamatan penerbangan.

“Abu vulkanik itu beda dengan abu atau debu biasa yang setiap hari dimana-mana ada. Abu vulkanik sangat membahayakan penerbangan, jadi kami harus memastikan dulu situasi sudah aman baru bisa ada penerbangan,” ujar Yanti Pramono, Minggu (21/4/2024).

Abu vulkanik dikatakan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan abrasi permukaan pesawat, di mana partikel abu vulkanik yang keras dan tajam dapat menggores permukaan pesawat, termasuk kaca depan kokpit dan sayap.

Abu vulkanik di atmosfer bisa signifikan mengurangi visibilitas, membahayakan terutama saat lepas landas dan mendarat serta dapat mengganggu aerodinamika pesawat.

Bahaya lain yang dapat ditimbulkan yaitu kerusakan pada mesin.

Abu vulkanik yang masuk ke mesin dapat meleleh dan kemudian mengeras, mengganggu aliran udara dan efisiensi mesin.

Dalam kondisi tertentu, hal ini dapat menyebabkan mesin berhenti beroperasi atau mesin pesawat mati.

Selain itu, abu vulkanik dapat memberi gangguan pada sistem elektronik.

Partikel abu bersifat konduktif dan abrasif, berpotensi merusak sistem elektronik dan instrumen pesawat.

Selain pesawat, abu vulkanik dapat memberi kerusakan pada infrastruktur bandara.

Abu tebal di landasan pacu meningkatkan risiko saat lepas landas atau mendarat sehingga bisa menyumbat dan merusak sistem serta instrumen bandar udara.

Bahaya abu vulkanik bagi penerbangan ini juga telah dijelaskan oleh Lion Air dalam siaran persnya pada Kamis (18/4/2024) agar para calon penumpang dapat mengerti dasar dari terjadinya cancel flight.

“Kami harus memastikan dulu tidak ada lagi abu vulkanik yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan, kami masih harus memeriksa dan melakukan banyak langkah seperti menutup engine pesawat, menyiram runway agar bersih sampai semua benar benar dinyatakan aman,” kata Yanti.

Komentar