Anggota DPR Menyoroti Jumlah Besar Utang BUMN ke Vendor, Tanggapan Erick Thohir?

JurnalPatroliNews – Jakarta –Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan respons terhadap perhatian anggota DPR RI terkait jumlah utang yang cukup besar yang dimiliki perusahaan pelat merah kepada sejumlah vendor. Isu ini sebelumnya diperbincangkan oleh anggota DPR RI. Bagaimana penjelasan dari pihak berwenang?

Erick mengungkapkan bahwa terkait dengan vendor, pada saat itu terdapat kesepakatan antara Komisi 6 dan Kementerian BUMN untuk membentuk Panitia Kerja (Panja). Mungkin setelah proses Pemilu, kita bisa mendorong hal ini lebih lanjut,” ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Desember 2023.

Erick menginginkan pemetaan yang jelas terkait sejauh mana masalah utang BUMN kepada vendor-vendor. Hal ini diharapkan dapat menghindari saling lempar tanggung jawab dalam proses pembayaran utang.

“Tentu, kita perlu bersama-sama mencari solusi-solusi untuk mendukung direksi-direksi yang terlibat dalam masalah ini,” tambah Erick.

Ia memberikan contoh dengan merinci strategi besar yang dimiliki pihaknya untuk menyehatkan BUMN Karya di sektor konstruksi selama periode 3 tahun ke depan.

Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi VI DPR RI, Evita Nursanty, menekankan kepada Erick Thohir untuk segera melunasi utang BUMN kepada para vendor. Menurutnya, penyelesaian utang tersebut akan menjadi parameter penting dalam penilaian kinerja Erick sebagai Menteri BUMN.

“Walaupun mungkin tidak bisa 100 persen, namun berhasil membayar sebagian utang BUMN kepada vendor-vendor ini akan menjadi suatu pencapaian yang luar biasa,” ungkap Evita.

Lebih lanjut, Evita memberikan contoh bahwa pemerintah juga memiliki utang sebesar Rp 112 miliar kepada perusahaan terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua. Ia menekankan pentingnya penyelesaian utang ini untuk menjaga hubungan baik antara pemerintah dan vendor.

“Pemerintah seharusnya bertanggung jawab atas utang-utangnya, terutama terkait dengan penyelenggaraan PON yang sudah di depan mata,” tegas Evita. “Penyelesaian utang ini menjadi kunci untuk menjaga integritas dan kepercayaan dari para vendor yang telah berkontribusi.”

Komentar