Awal Perjalanan Panjang Demokrat Bersama Anies Baswedan, Berakhir Dukung Prabowo Subianto

JurnalPatroliNews – Jakarta – Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat resmi menyatakan dukungan partainya terhadap bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan langsung dalam Rapat Pimpinan Nasioan (Rapimnas) Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Kamis, 21 September 2023. 

Selain deklarasi atas dukungan Partai Demokrat pada Prabowo, AHY juga menyampaikan hal penting yang selama ini diyakini partainya. Dirinya menyatakan segala hal baik yang telah dicapai Indonesia saat ini merupakan kesinambungan lintas generasi.

AHY juga menerangkan jika hal tersebut dilakukan untuk tegaknya pancasila, UUD 1945 dan NKRI juga Bhineka Tunggal Ika.   

Kemudian, AHY juga mengatakan agar pemerintahan nantinya melakukan berbagai perbaikan dan perubahan di berbagai sektor yang belum baik. AHY berpendapat jika perbaikan dan perubahan tersebut ada untuk menjawab persoalan bangsa dan pekerjaan rumah baik dari sisi ekonomi, budaya, kesejahteraan, dan keadilan. 

Namun, saat ditanya mengenai isu koalisi, AHY mengatakan kabar duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai kemungkinan atau simulasi saja. AHY juga enggan berkomentar lebih jauh akan hal terebut. Saat ini sikap Demokrat adalah mendukung penuh pencapresan Prabowo. Dirinya berharap partai pengusung berjalan bersama dengan kompak. 
Sebelumnya Dukung Anies Baswedan 

Partai Demokrat sebelum mendukung Koalisi Indonesia Maju beserta Prabowo Subianto sebagai Bacapres, awalnya bergabung dengan Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres. Namun, partai ini merasa kecewa dengan Anies dan NasDem yang dianggap tidak menepati janji menjadikan AHY sebagai calon wakil presiden.

Anies dan NasDem justru memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. 

Sebelumnya, Muhaimin masuk tim pengusung Prabowo Subianto. PKB dan Gerindra sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Lalu, PKB mengusulkan Muhaimin menjadi bacawapres pendamping Prabowo, tetapi Gerindra lebih ingin memilih sosok lain.  

Kesempatan Muhaimin menjadi pendamping Prabowo Subianto kian redup setelah Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dalam koalisi tersebut. Golkar memiliki Ridwan Kamil sebagai bacawapres, sementara PAN mengusung nama Erick Thohir.

Komentar