Benny Susetyo: Tanggung Jawab Besar Partai Politik Dalam Menjaga Kemajuan Bangsa

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo menyampaikan, menjelang pesta demokrasi, sudah sepatutnya peranan partai politik untuk menjaga dan mencapai kemajuan bangsa. Ia menegaskan agar partai-partai politik fokus dalam mencapai cita-cita kemerdekaan.

“Maka partai-partai politik hendaknya berpikir tentang masa depan. Bahwa kekuasaan tidak hanya sekedar saya mendapat apa dan memperoleh apa, tetapi kekuasaan adalah sarana alat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai keadilan, dan sarana agar kesejahteraan itu tercipta”, tuturnya.

Menurut Benny yang juga seorang budayawan itu mengatakan, untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan rakayat, diperlukan pemimpin yang bermoral, yang mampu menggerakkan masyarakat agar kita mampu mengolah sumber daya alam dan sumber daya manusia.

“Maka tugas pemimpin yang memiliki moral adalah pemimpin yang bisa membedakan mana yang publik, mana yang privat. Tugas dari pemimpin adalah mengupayakan cita-cita kemerdekaan. Bahwa bangsa ini merdeka agar masyarakatnya sejahtera, adil, dan makmur, agar masyarakat cerdas, agar masyarakat Indonesia mampu bersaing di tingkat Global untuk membangun perdamaian dunia”, ujarnya.

Pesan kepemimpinan bermoral telah disepakati dan dicetuskan oleh ketua PPNU dan ketua Muhammadiyah yang menyepakati untuk menguatkan visi kebangsaan serta pentingnya kepemimpinan moral dalam kontestasi pemilu 2024, pada pertemuan keduanya di Jakarta, Kamis (25/5) pagi.

Momentum pertemuan Ormas tersebut sejalan dengan yang dikatan Benny tentang pemimpin yang bermoral, yaitu pemimpin yang mau memahami denyut nadi rakyatnya, pemimpin yang membahagiakan kembali kedaulatan rakyat, dan pemimpin itu harus memperhatikan rakyatnya yang saat ini masih menghadapi persoalan.

Menghadapi persoalan politik saat ini, Menurut Benny, publik saat ini sedang was-was karena dari ketiga calon presiden yang muncul di tengah-tengah publik, berdasarkan hasil semua survei tidak atau belum ada yang unggul. Menurutnya ada kecenderungan saling menyalip satu dengan yang lain. Keunggulan yang tipis itu membuat akhirnya beberapa analis politik mengatakan pentingnya wakil presiden dalam posisi untuk menambah suara dari masing-masing calon presiden.

“Maka koalisi yang permanen begitu sulit saat ini, karena masing-masing partai politik menginginkan bagaimana mereka masuk ke dalam posisi Wapres itu”, tegasnya.

Komentar