Budi Arie Dampingi Jokowi Hadiri Rakernas Projo, Begini Awal Terbentuknya Relawan Pro-Jokowi

JurnalPatroliNews – Jakarta – Relawan Pro-Jokowi atau Projo menggelar rapat kerja nasional atau rakernas hari ini, Sabtu, 14 Oktober 2023. Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan rakernas ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Agenda tersebut, kata Budi Arie yang belum lama jadi Menkominfo ini, akan mengumumkan calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung.

Ketua Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang diisukan akan berpasangan pada Pilpres 2024 dipastikan hadir. Namun Budi Arie menolak berbicara lebih jauh mengenai deklarasi Prabowo – Gibran.

“Mau tau aja kamu. Pokoknya kita mau deklarasi besok,” katanya saat ditemui di Istana Merdeka pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Presiden Jokowi tiba di arena Rakernas Projo sekitar pukul 14.19 WIB, pada Sabtu, 14 Oktober 2023 didampingi Ketua Umum Projo Budi Arie.

Sebelumnya Gibran Rakabuming sempat hadir sekitar 15 menit, kemudian keluar rakernas sebelum Jokowi tiba. 

Profil dan sejarah Projo

Projo merupakan organisasi kemasyarakatan pendukung Joko Widodo dan berstatus resmi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pada mulanya Projo memang merupakan gerakan relawan.

Namun diubah jadi ormas berdasarkan Kongres Pertama Projo 23 Agustus 2014 di Jakarta.

Dikutip dari buku Menjemput Takdir Sejarah: Tiga Tahun Transformasi Projo Menjadi Ormas, 2014-2017, kata Projo berasal dari Bahasa Sanskerta. Artinya pemerintahan negeri, kerajaan, atau istana. Sedangkan dalam Bahasa Jawa Kawi, Projo artinya rakyat.

Sehingga mereka yang mengaku Projo adalah orang-orang yang mencintai negeri dan rakyat.

Sebelum menjadi ormas, Projo didirikan melalui Kongres I Projo, pada 23 Desember 2013, jelang Pilpres 2014. Pendirinya adalah kader PDI Perjuangan dan aktivis mahasiswa 1998.

Antara lain Budi Arie Setiadi, Gunawan Wirosaroyo, Suryo Sumpeno, Fahmi Alhabsyi, Jonacta Yani, dan Firmansyah. Serta simpatisan dari paguyuban warga kota-kota di Jawa Tengah yang tinggal di Jakarta.

Pembentukannya untuk mendukung Jokowi maju sebagai capres Pilpres 2014. Budi mengklaim mayoritas kader partai banteng di daerah-daerah mendukung Jokowi capres, bukan cawapres. Namun saat itu malah santer beredar wacana pasangan Mega-Jokowi.

Komentar