Para pemrakarsa Projo yang dulunya juga pendiri Pro Mega 1998 ini berharap Megawati mendengarkan aspirasi mereka soal pencapresan Jokowi.
“Mereka bilang ini kelihatannya PDIP kok tidak pro Jokowi untuk capres, jadi kita tampung aspirasi itu,”
ujar Budi Arie Setiadi, di sela-sela pendeklarasian Projo, di Jakarta Selatan, Sabtu, 21 Desember 2013.
Setelah deklarasi pembentukan Projo untuk mendukung Jokowi, mereka lalu bergerak dari satu DPC ke DPC lainnya untuk menggalang dukungan terhadap pencapresan Jokowi, alih-alih Mega.
Perjuangan Projo membuahkan hasil, Megawati akhirnya mengalah dan tak maju lagi di kontestasi Pilpres 2014. Jokowi secara resmi diusung PDIP sebagai Capres pada Jumat, 14 Maret 2014.
Saat masa kampanye, Projo turut berjibaku dengan ribuan relawan demi Jokowi menang. Sedikit banyak perjuangan mereka telah memberikan kontribusi bagi kemenangan Jokowi ketika itu.
Pasca Jokowi terpilih menjadi Presiden, Projo tidak lantas balik kanan dan bubar jalan. Sebaliknya, Projo diminta untuk terus maju, mengawal kepemimpinan Jokowi.
“Dan ikut memperluas spektrum energi transformatif dari Jokowi, tak hanya di kalangan relawan, namun juga rakyat kebanyakan,” seperti dikutip dari buku Menjemput Takdir Sejarah: Tiga Tahun Transformasi Projo Menjadi Ormas, 2014-2017.
Komentar