Hasto Ungkap Kekecewaan Terhadap Perlakuan Kemanusiaan Tio dalam Sidang PAW

Hasto juga menyoroti pernyataan Tio dalam persidangan sebelumnya, yang menegaskan bahwa dia tidak ingin disebut sebagai penerima suap, karena menurutnya tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan tersebut. Tio juga mengungkapkan bagaimana dia merasa diintimidasi dan melihat perlakuan tidak manusiawi yang diterimanya setelah suaminya dicekal tanpa proses pemeriksaan.

“Tio kooperatif sejak awal, tetapi saat dia melihat suaminya diperlakukan demikian, dan dia sendiri tidak bisa melanjutkan pengobatannya, semuanya menjadi tidak adil,” ujar Hasto. Ia menambahkan bahwa perlakuan yang diterima Tio merupakan bentuk ketidakadilan yang mengabaikan hak-hak kemanusiaannya.

Hasto menekankan, “Jika saya menjadi target politik dan harus menjalani hukuman, itu adalah bagian dari proses hukum, tapi kemanusiaan harus tetap dihormati. Jangan korbankan orang yang sedang sakit hanya karena proses hukum.”

Ia juga mengingatkan bahwa Pancasila seharusnya melindungi hak-hak dasar warga negara, termasuk hak untuk mendapatkan perawatan medis. Hasto berharap agar KPK membuka jalan agar Tio bisa melanjutkan pengobatannya dengan segera, mengingat kondisi kesehatan yang semakin memburuk.

Hasto mengingatkan pula tentang Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, yang membuka ruang kemanusiaan untuk Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN, yang juga tidak bisa berobat karena kasus hukum. “Mengapa sekarang pintu itu ditutup hanya karena saya menjadi target?” tanya Hasto, sambil menyatakan keprihatinannya.

Di akhir pernyataannya, Hasto menegaskan, “Saya siap menjalani apapun yang diputuskan oleh pengadilan, tetapi saya mohon agar hak kemanusiaan seseorang yang sakit, seperti Tio, untuk berobat tidak dihalangi.”

Hasto mengakhiri sesi dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf karena ia merasa kurang sehat.

Komentar