Eksplorasi Antariksa, China Luncurkan Misi Chang’e-6 ke Sisi Terjauh Bulan

JurnalPatroliNews – Hainan – China telah kembali memulai perjalanan antariksa yang ambisius dengan misi baru mereka. Kali ini, tujuan mereka adalah sisi terjauh Bulan yang belum banyak dijelajahi.

Misi antariksa Chang’e-6 diluncurkan dari Wenchang Satellite Launch Center di Pulau Hainan pada Jumat (3/5) kemarin pukul 17.27 waktu Beijing. Misi tersebut diterbangkan menggunakan roket Long March-5 yang merupakan roket terbesar buatan China.

Dengan misi ini, China berharap menjadi negara pertama yang mengumpulkan sampel bebatuan dari sisi terjauh Bulan. Area ini sering disebut sebagai sisi gelap karena masih banyak yang belum diketahui tentangnya.

Chang’e-6 direncanakan mendarat di kutub selatan Bulan, di Lembah Aitken yang merupakan kawah hantaman terbesar dan tertua di Bulan. Pengambilan sampel dari sini diharapkan membantu ilmuwan memahami lebih dalam tentang bagaimana Bumi dan Bulan terbentuk, serta perbedaan antara sisi terjauh Bulan dengan sisi yang lebih dekat dengan Bumi.

Setelah meluncur dari Bumi, misi Chang’e-6 akan membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima minggu untuk mencapai orbit Bulan. Rencananya, wahana antariksa ini akan mendarat pada awal Juni.

Setelah mencapai orbit, wahana pendarat akan mencoba mendarat di permukaan Bulan. Jika semuanya berjalan lancar, misi ini akan mengumpulkan sekitar 2 kilogram sampel bebatuan Bulan.

Ini bukan kali pertama China mengirimkan misi pengambilan sampel ke Bulan. Pada tahun 2020, mereka meluncurkan misi Chang’e-5 yang juga sukses mengambil sampel dan membawanya kembali ke Bumi.

China juga telah merencanakan misi masa depan, seperti Chang’e-7 dan Chang’e-8, yang akan difokuskan pada pengujian teknologi yang dibutuhkan untuk membangun markas di Bulan.

Komentar