JurnalPatroliNews – Jakarta – OpenAI telah memamerkan peluncuran alat baru yang memiliki kemampuan luar biasa untuk mereplikasi suara seseorang, seperti yang dilaporkan oleh AP.
Pendiri ChatGPT menyatakan bahwa mereka akan menahan diri dari merilisnya secara umum karena kekhawatiran akan masalah keamanan.
Pada hari Jumat (29/3/24), perusahaan kecerdasan buatan yang dipimpin oleh Sam Altman mengungkapkan teknologi terbaru mereka yang dikenal sebagai Voice Engine. Alat ini diklaim mampu mereplikasi suara seseorang hanya dengan 15 detik rekaman.
Meskipun mereka berencana untuk melakukan uji coba terbatas dengan Voice Engine, namun mereka tidak akan merilisnya secara luas saat ini karena potensi penyalahgunaan yang serius.
“Kami menyadari bahwa menghasilkan pidato yang menyerupai suara masyarakat memiliki risiko serius, yang terutama menjadi perhatian utama pada tahun pemilu,” ucap perusahaan San Francisco itu dalam sebuah pernyataan.
Di New Hampshire, lembaga penegak hukum sedang menyelidiki kasus robocall yang dikirimkan kepada ribuan pemilih sebelum pemilihan pendahuluan presiden yang menampilkan suara tiruan Presiden AS Joe Biden yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.
Panggilan tersebut, yang diusulkan oleh anggota Kongres Minnesota Dean Phillips, menampilkan suara yang tampaknya mirip dengan Biden yang mengajak masyarakat untuk tidak memilih dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire pada bulan Januari.
Beberapa perusahaan startup telah memasarkan teknologi kloning suara, beberapa di antaranya dapat diakses oleh publik atau pelanggan bisnis tertentu seperti studio hiburan.
Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa para penguji awal Voice Engine telah setuju untuk tidak menyalahgunakan teknologi ini dengan meniru suara individu tanpa izin mereka, serta untuk mengungkapkan bahwa suara yang mereka dengar dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Hal ini dilaporkan oleh Hindustan Times pada Sabtu (30/3/24).
Komentar