JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah Venezuela telah mengambil langkah kontroversial dengan memblokir aplikasi perpesanan terenkripsi, Signal Messenger. Keputusan ini diumumkan sebagai tindakan keamanan, namun banyak yang melihatnya sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengekang kebebasan berpendapat dan komunikasi di negara tersebut.
Signal Messenger, yang dikenal luas karena fitur enkripsinya yang kuat, sering dipilih oleh pengguna yang ingin melindungi privasi mereka dan menghindari penyensoran pemerintah. Pemblokiran aplikasi ini mencerminkan tindakan keras yang lebih luas terhadap perbedaan pendapat di Venezuela, terutama setelah hasil pemilihan presiden yang penuh kontroversi bulan lalu.
Presiden Nicolas Maduro memenangkan masa jabatan ketiga dalam pemilihan yang disengketakan, memicu protes luas di kalangan oposisi. Amerika Serikat kemudian mengakui Edmundo Gonzalez, kandidat oposisi, sebagai pemenang pemilu.
Menurut laporan dari layanan pemantauan internet NetBlocks yang dikutip oleh The Verge pada Sabtu (10/8), akses ke Signal kini dibatasi oleh banyak penyedia layanan internet di Venezuela. Selain pemblokiran Signal, Presiden Maduro juga memerintahkan pemblokiran platform media sosial X setelah ketegangan dengan pemiliknya, Elon Musk.
Langkah Venezuela ini mengikuti jejak Rusia, yang baru-baru ini juga memblokir Signal. Roskomnadzor, regulator komunikasi Rusia, menyatakan bahwa Signal melanggar undang-undang negara tersebut. Dalam sebuah pernyataan, Signal mengonfirmasi adanya laporan bahwa akses ke aplikasinya telah dibatasi di beberapa negara.
Signal pernah direkomendasikan oleh whistleblower NSA, Edward Snowden, dan pengusaha teknologi Elon Musk sebagai sarana komunikasi yang aman dan terhindar dari pengawasan badan intelijen. Namun, aplikasi ini telah lama menjadi subjek kontroversi. Beberapa kritikus menuduh bahwa Signal mungkin mendapatkan dukungan dari pendanaan intelijen AS, yang menambah ketegangan seputar keamanan dan privasi aplikasi ini.
Dengan meningkatnya tekanan global terhadap aplikasi-enkripsi dan kontrol ketat atas platform digital, masa depan Signal dan aplikasi serupa semakin tidak pasti. Kebijakan pemblokiran ini menunjukkan tantangan yang terus berkembang dalam melindungi kebebasan berpendapat dan privasi di era digital.
Komentar