Berburu Tikus Hutan

JurnalPatroliNews – Kuliner orang Minahasa memang tergolong ekstrem. Beraneka ragam masakan disajikan orang Minahasa di saat mau makan, salah satunya adalah daging tikus.

Seperti Winly, laki-laki asal Seretan daerah Tondano Pante yang telah menekuni profesinya sebagai pemburu tikus hutan sejak lama.

Ditemui di pasar Beriman Wilken kota Tomohon, sedikit menceritakan bagaimana sejarahnya sehingga ia menjalani profesinya tersebut.

Ia berkisah, biasanya sekitar jam 7 malam sudah keluar rumah menuju perkebunan di daerah Seretan, Tondano Pante.

Menurutnya, di daerah tersebut memang cukup banyak terdapat binatang Tikus hutan.

“Nah, tikus hutan ini kebanyakan ada di atas pohon. Di situ saya sering melihat tikus hutan sedang memakan buah-buahan yang didapatnya di kebun warga,” ungkap Winly.

Lanjut, kalau sudah menemukan kawanan Tikus hutan, dirinya yang sudah bersiap dengan senapan angin mulai mencari di mana tikus hutan tersebut sedang duduk sambil makan makanan yang sudah didapatnya.

“Lalu kalau sudah menemukan kawanan tikus hutan yang sedang berdiam, saya tinggal menembaknya,” katanya.

Dirinya menjelaskan, sekali kena tembakan senapan angin, biasanya Tikus hutan langsung tergeletak.

“Setelah tergeletak tinggal dikumpulkan saja,” singkatnya.

Pada saat mencari tikus hutan, Winly dapat menemukan sekitar 20-an ekor tikus hutan untuk perburuan beberapa jam saja.

Tikus hutan yang sudah ditembaknya akan dijual ke pedagang yang sudah menjadi langganan pembelinya.

Sejak menekuni profesi sebagai pemburu Tikus hutan, ia sudah memiliki banyak pelanggan.

Para pembelinya ada yang perorangan, tapi juga banyak pedagang yang menjual kembali di pasar.

Banyaknya orang yang suka makan daging tikus hutan membuat ia menekuni profesi sebagai pemburu tikus hutan.

Sudah 10 tahun profesi ini ditekuninya dan dengan kesabaran, profesi ini sudah mampu menghidupi keluarganya.

Memang kuliner Minahasa yang terkenal agak ekstrem tetap menawarkan sensasi bagi para pemakan daging tikus hutan.

Komentar