Perubahan Iklim: Indonesia dan Seratus Lebih Negara Janji Akhiri Deforestasi Tahun 2030 di KTT COP26

Ana Yang, Direktur Eksekutif di Chatham House Sustainability Accelerator, yang ikut menulis laporan berjudul Rethinking the Brazilian Amazon, mengatakan, “Kesepakatan ini melibatkan lebih banyak negara, lebih banyak pemain, dan lebih banyak uang.

“Ini adalah langkah yang sangat penting di COP26. Pertemuan ini seputar peningkatan tingkat ambisi dan menjaga suhu global naik di bawah 1,5 celcius. Ini sangat mendasar,” ujarnya.

More on Climate Change bottom strapline

Informasi terkait KTT iklim COP26

  • Perubahan iklim adalah salah satu masalah dunia yang paling mendesak. Setiap negara harus berjanji mengurangi emisi secara maksimal jika kenaikan suhu global yang lebih besar benar-benar ingin dikendalikan.
  • KTT di Glasgow adalah tempat di mana perubahan bisa terjadi. Anda perlu memperhatikan janji-janji yang dibuat oleh pencemar terbesar di dunia, seperti AS dan China, dan apakah negara-negara miskin mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
  • Semua aspek kehidupan kita akan berubah. Keputusan yang dibuat di sini dapat memengaruhi pekerjaan kita, cara kita memanaskan rumah, apa yang kita makan, dan cara kita bepergian.
More on Climate Change bottom strapline

Tuntiak Katan, pegiat dari Koordinasi Komunitas Adat Lembah Amazon, menyambut baik kesepakatan itu. Dia berkata, masyarakat adat berada di garis depan dalam menghentikan deforestasi.

Katan, seorang dari suku Shuar dari Ekuador, menyebut masyarakat adat secara global melindungi 80% keanekaragaman hayati dunia. Namun mereka terus-menerus menghadapi ancaman dan kekerasan.

“Selama bertahun-tahun kami telah melindungi cara hidup kami dan itu telah melindungi ekosistem dan hutan. Tanpa kami, tidak ada uang atau kebijakan yang dapat menghentikan perubahan iklim,” katanya.

Penandatangan kesepakatan itu akan mencakup sejumlah negara kunci.

Hutan alam Rusia yang luas, misalnya, yang mencakup lebih dari seperlima pohon di planet ini, menangkap lebih dari 1,5 miliar ton karbon setiap tahunnya.

Di hutan hujan terbesar di planet ini, Amazon, deforestasi kini terus meningkat ke level tertinggi sepanjang 12 tahun pada tahun 2020 di bawah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

“Sangat penting Brasil menandatangani kesepakatan itu karena mereka memiliki sebagian besar hutan tropis,” kata Yang.

“Tetapi dana bantuan itu harus disalurkan kepada orang-orang yang dapat membuat kesepakatan ini berhasil diimplementasikan di lapangan,” ujarnya.

Banyak orang yang tinggal di Amazon, termasuk di daerah perkotaannya, bergantung pada hutan untuk mata pencaharian mereka. Menurut Yang, kelompok masyarakat ini membutuhkan dukungan dalam mencari penghasilan baru.

Hutan adalah salah satu pertahanan utama manusia di saat dunia terus memanas. Hutan menyedot karbon dioksida dari atmosfer, bertindak sebagai penyerap karbon.

Hutan menyerap sekitar sepertiga dari karbon dioksida global yang dipancarkan setiap tahun. Saat ini kawasan hutan seluas 27 lapangan sepak bola hilang setiap menit.

Hutan yang gundul juga dapat melepaskan karbon dioksida. Jika terlalu banyak pohon yang ditebang, para ilmuwan khawatir bahwa planet ini akan mencapai titik kritis yang akan memicu perubahan iklim yang tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi.

Pada hari kedua COP26, AS dan Uni Eropa meluncurkan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong upaya global mengurangi emisi metana. Gas rumah kaca ini berasal dari sumber seperti ekstraksi bahan bakar fosil dan peternakan.

Pada hari pembukaan COP26, India berjanji mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol pada tahun 2070. Tenggat waktu itu tidak sesuai dengan tujuan utama KTT ini agar setiap negara berkomitmen mencapai target itu pada tahun 2050.

Salah satu yang berpidato di KTT adalah Ratu Elizabeth II. Dia yang mendesak para pemimpin dunia, melalui rekaman video, untuk bertindak demi anak dan cucu kita. Dia mendorong agar setiap pemimpin dunia menanggalkan urusan politik demi persoalan ini.

Menurut studi yang disepakati banyak ilmuwan, suhu Bumi akan meningkat 2,7celcius pada tahun 2100. PBB menyebut peningkatan suhu itu akan mengakibatkan bencana iklim.

Komentar