JurnalPatroliNews – Jakarta – Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI Perjuangan, memilih untuk tidak ambil pusing terkait kontroversi dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Bagi Ganjar, ada persoalan yang jauh lebih penting untuk dibahas ketimbang polemik tersebut.
Saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025), Ganjar menegaskan bahwa dirinya lebih mengutamakan isu-isu yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti dampak gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dinamika perubahan global yang tengah berlangsung.
“Saya lebih tertarik membahas tentang siapa yang hari ini kesulitan mendapatkan pekerjaan, bagaimana perubahan global yang harus segera kita sikapi. Itu yang lebih penting buat kita semua,” ujar Ganjar kepada awak media.
Terkait isu ijazah Jokowi, Ganjar menilai hal tersebut sudah berada dalam jalur hukum dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses pengadilan.
“Setahu saya, perkara itu sudah berjalan di pengadilan. Kedua pihak pasti sudah siap untuk membuktikan argumen masing-masing di ranah hukum. Jadi mari kita arahkan energi kita pada hal-hal yang lebih strategis,” tegas Ganjar.
Sementara itu, perkembangan terbaru dari kasus ini menunjukkan bahwa Polres Sukoharjo telah menetapkan Zaenal Mustafa, pengacara yang menggugat keabsahan ijazah Jokowi, sebagai tersangka.
Kapolres Sukoharjo, Anggaito Hadi Prabowo, menyampaikan bahwa setelah dilakukan gelar perkara, ditemukan bukti keterangan saksi, petunjuk, dan pendapat ahli yang menguatkan adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana diatur dalam Pasal 263 ayat 2 KUHP.
“Dari hasil gelar perkara, status Zaenal berubah dari saksi menjadi tersangka karena adanya bukti-bukti yang cukup,” jelas Kapolres.
Komentar