JurnalPatroliNews – Jakarta – Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kebangkitan ekonomi desa kini mulai bergerak di lapangan. Salah satu contoh konkretnya terlihat di Kota Palembang, tepatnya di Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami.
Di wilayah tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Pangan meresmikan model awal (mock up) Kopdes Merah Putih Sukodadi. Koperasi ini dikembangkan sebagai pusat kegiatan ekonomi warga setempat.
Fungsinya beragam—mulai dari toko sembako yang menjual kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, hingga tepung, sampai layanan pangkalan LPG, dan agen resmi perbankan seperti BNI46, BRILink, serta agen Pos Indonesia. Bahkan, usaha budi daya jamur juga dijalankan di sana.
“Lengkap dan jadi contoh bagus. Ini Kopdes percontohan,” ujar Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, saat meninjau langsung lokasi.
Ia menekankan bahwa keberadaan Kopdes tidak boleh dimaknai sebagai program bagi-bagi uang, melainkan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat secara mandiri. Menurutnya, koperasi harus terlebih dahulu menjalankan kegiatan bisnis dan menunjukkan perkembangan ekonomi yang nyata.
“Intinya, Kopdes harus benar-benar jalan dulu. Kalau sudah terlihat pertumbuhannya, baru bisa diajukan pinjaman. Itu pun pinjaman dari bank, bukan dana hibah dari APBN,” tegasnya.
Zulkifli juga menyebut bahwa plafon pembiayaan hingga Rp3 miliar dapat diakses oleh koperasi yang layak, dengan dukungan dari bank BUMN seperti BNI dan BRI. Namun ia menegaskan, dana tersebut murni berbentuk kredit usaha dan bukan suntikan dana pemerintah.
“Pinjaman ini bukan hadiah. Ini kredit produktif yang diberikan kalau koperasi menunjukkan kelayakan usaha,” tambahnya.
Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis komunitas, sekaligus menciptakan model penguatan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dan terukur.
Komentar