Ada Upaya Mengadu Domba Orang Asli Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Presiden Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB), Forkorus Yaboisembut melihat bahwa dalam situasi politik keamanan terakhirdi Papua, ada upaya untuk saling mengadu domba sesama anak – anak asli Papua. Ini dianggap rawan karena bisa menimbulkan konflik secara internal anak asli Papua karenanya ia meminta siapapun yang merasa sebagai OAP untuk memahami skenario ini.

“Saya serukan untuk seluruh orang asli Papua agar jangan sampai kita diadu domba oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu. Saya mengikuti terus perkembangan di tanah Papua terlebih di Wamena misalnya MRP dihadapkan dengan masyarakat Papua juga begitu juga di Merauke, Paniai, Manokwari maupun Sorong terjadi hal serupa,” kata Forkorus di kediamannya, Senin (30/11)

Ia sendiri menyatakan tak melihat dari MRP dan lembaga negaranya tetapi lebih pada anak – anak Papuanya yang diperhadapkan dengan OAP juga. Ada skenario yang dibangun untuk sesama OAP saling beradu dan itu dalam waktu yang singkat saja.

“Saya tidak melihat kepentingan lembaga yang turun apakah itu DPRP maupun MRP tapi saya melihat ini anak – anak Papua saling berhadapan sehingga sangat berpeluang terjadinya konflik internal yang sifatnya horisontal dan itu berbahaya,” bebernya.

Ia mengingatkan untuk jeli mengingat pihak yang mengobok – obok ini hanya tertawa dan bisa saja ia menyampaikan ke luar negeri bahwa ini sesama orang Papua karena tidak saling senang.

“Padahal saya tidak melihat seperti itu sebab orang Papua lebih mengedepankan cara – cara damai dan mereka punya adat meski ada adat yang keras namun hatinya tetap dingin. Kita tidak boleh terhasut memusuhi saudara yang lain,” wantinya. Ia meminta para pihak yang tak sejalan dengan upaya memerdekakan diri ini bisa sama – sama saling menghargai saja dan jangan memaksakan kehendak.

“yang saya tahu MRP turun berdasar undang – undang dan saya pikir sah – sah saja, mengapa digagalkan dan ini terlihat ada yang memunculkan konflik seperti tahun 1969 ketika masa saya dulu. Lalu ketegasan saya yang terakhir adalah silahkan saja OAP yang mau jadi warga negara Indonesia itu hak kalian dan silahkan saja sebab itu hak asasi. Kami negara federal menghargai itu sebab itu hak personal dengan harapan siapapun juga bisa menghargai hak kami, OAP yang mau menyatakan diri bagian dari masyarakat negara federal dan itu dijamin Deklarasi Universal HAM (Duham),” pungkasnya. (cepos online)

Komentar