Bazoka Logo Bebas, ULMWP : Mari Wujudkan Pembebasan Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Direktur Eksekutif United Liberation Movement For West Papua atau ULMWP, Markus Haluk, mengatakan atas nama lembaga menyambut pembebasan Bazoka Logo dan memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan selama Logo menjalani proses hukumnya.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, keluarga besar Pak Bazoka logo, pembela hukum, media masa, pimpinan gereja, rakyat Papua, d an pimpinan ULMWP yang telah mengadvokasi dalam menjalani proses hukum dan menjalani hukuman,” ungkap Haluk, melalui rilis pers yang diterima Kamis (27/8/2020).

Haluk mengatakan Bazoka Logo adalah seorang patriot bangsa yang berjiwa nasiolnalis, penanggung jawab politik yang layak diberikan apresiasi. Karena proses hukum yang dijalani sebagai bagian dari sikap politik yang sangat bertanggung jawab terhadap proses perjuangan rakyat.

“Memberikan apresiasi atas kebesaran jiwa patriotik yang ditunjukkan oleh Bazoka Logo pada 16 Agustus 2019 lau, dimana waktu ia itu hadir memberikan jaminan pembebasan terhadap sekitar 160 orang yang ditahan di Polresta (Jayapura) tetapi (kemudian) ditahan dengan alasan pemalsuan dokumen,” kata Markus Haluk.

Karena proses penahanan tidak sesuai dengan kehadiran Bazoka Logo untuk memberikan klarifikasi batas demo, membuat pihaknya memproses bahwa hukuman terhadap Bazoka adalah wajah negara terhadap orang Papua. Negara melalui aparatnya (polisi, jaksa, dan hakim) yang terus mengkriminalisasi para pejuang politik Papua. Indonesia terus melakukan praktik rasisme hukum pada bangsa Melanesia di West Papua selama 57 tahun.

Lepas dari proses itu, kata Halk, dirinya sebagai Direktur Ekskutif ULMWP mengatakan misi pembebasan bangsa belum selesai. Pemenjaraan dan pembebasan tidak akan pernah membatasi perjuangan pembebasan bangsa Papua dari penjajahan.

Karena itu, dirinya menyampaikan selamat bergabung kembali di rumah tahanan besar bersama dari lembaga pemasyarakatan. Dengan satu langkah, satu komitmen, bergandengan tangan mewujudkan perjuagan pembebasan bangsa.

“Kita akan bergandengan tangan mewujudkan visi dan misi bangsa Papua yang diemban melalui dan bersama ULMWP. Tuhan bersama kita,” ungkapnya.

Bazoka Logo adalah Kepala Departemen Politik United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP.  Logo dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakat  Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (26/8/2020), setelah menyelesaikan masa hukumannya dalam kasus pemalsuan dokumen. Para aktivis ULMWP mengaku terkejut dengan pembebasan Bazoka Logo yang dianggap mendadak.

Deputi Departemen Politik ULMWP, Erik Walela, melalui pernyataan sikap tertulisnya pada Rabu menyatakan pembebasan Bazoka Logo terjadi secara mendadak, sehingga terkesan diam-diam.

“Kami menyayangkan sikap [aparat hukum]. Jika hukuman itu [selesai], seharusnya mereka memberitahu, agar kami menjemput pimpinan kami,” kata Walela.

Bazoka Logo ditangkap di Kota Jayapura pada 15 Agustus 2019, usai aksi damai sejumlah aktivis ULMWP untuk menolak Perjanjian New York 15 Agustus 1962. Bazoka Logo kemudian dijadikan tersangka pemalsuan dokumen dan ditahan pada 16 Agustus 2019. (jubi)

Komentar