Kaesang Pangarep Cerita Awal Terjun Borong Saham: 2 Bulan Kok Rugi Terus Apa Saya Yang Salah.!

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang kini fokus menjadi investor pasar modal menceritakan awal mulanya dirinya terjun ke dunia saham yang ternyata sering mengalami kerugian di awal-awal investasi.

Putra Bungsu Presiden Jokowi ini adalah pendiri komunitas Saham Rakyat menyebut, dirinya memasuki dunia saham pada tahun 2017 saat masih kuliah di Singapore University of Social Sciences.

“Saya join di dunia saham itu di tahun 2017, waktu itu saya masih kuliah. Waktu itu saya kuliah itu bisa dibilang nganggur karena ilmunya itu-itu saja, saya bisa dibilang waktu itu bosen, itu kenapa saya waktu iseng-iseng, apa yang bisa saya kerjakan, saya cari-cari edukasi tentang dunia saham,” papar Kaesang, dalam pertemuan virtual SimfestLab bertajuk SimInvestLab Fast Track to Become First Class Investor, dikutip Jumat ini (8/10).

Di awal-awal berinvestasi saham, Kaesang seringkali mengalami kerugian. Hal ini rupanya karena dia hampir menempatkan seluruh sahamnya di lapis ketiga (third liner) karena belum memahami analisis fundamental maupun analisis teknikal pada emiten.

“Nah di situ saya coba awal-awal satu bulan, dua bulan, eh kok rugi terus apa saya yang salah. Eh ternyata yang saya masukin adalah saham-saham bisa dibilang third liner semua, karena saya benar-benar gak tahu,” paparnya.

Belajar dari kerugian itu, Kaesang kemudian mempelajari analisis fundamental dan teknikal. Di situ, dia menyadari bahwa tidak semua saham bagus atau ada beberapa saham yang memang kurang baik dan baru pertama kalinya menghasilkan capital gain pertama kali 25-30% dari saham emiten consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk (KINO).

“Saham pertama yang buat untung 25-30% itu KINO, waktu itu valuasinya masih rendah. Kalau kita analisa, bisa untung,” paparnya

Beberapa bulan lalu, Kaesang juga sempat menyinggung sejumlah saham rekomendasinya, salah satunya saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG). Menurut Kaesang BGTG termasuk bank yang cukup dini bertransformasi digital.

 

Komentar