Ketika Anies Singgung Pemilihan Pemimpin Terkadang Berujung Konflik

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pemilihan kepemimpinan di Indonesia kerapkali mengundang polarisasi dan konflik di tengah masyarakat, bukannya merekatkan persatuan.

“Akhir-akhir ini kita sering menyaksikan ketika ada sebuah proses penentuan kepemimpinan, ujungnya bukan soliditas tapi ujungnya malah polarisasi, friksi, konflik,” kata Anies dalam Konferensi Wilayah XX Nahdlatul Ulama PWNU DKI Jakarta, Sabtu (3/4).

Maka harapannya pemilihan kepemimpinan di Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan Nahdlatul Ulama. Meskipun banyak calon yang diajukan, akan tetap saat diputuskan terpilih, semua calon menjadi kawan lagi.

“Siapapun yang terpilih Insya Allah bisa memajukan, bisa membesarkan dan menjaga keutuhan persatuan di dalam PWNU,” tutur Anies.

Persatuan dan kesatuan yang ada di dalam PWNU DKI Jakarta bisa memberikan rasa perdamaian di Jakarta. Sehingga bisa meneruskan keterlibatan membangun peradaban menjadi lebih baik.

“Dan semoga kerja bersama yang selama ini kita jalankan kita bisa jaga,” harap Anies.

Anies menambahkan, persatuan adalah hasil ikhtiar, keberagaman adalah kenyataan, di mana ditampilkan lahir dengan berbagai identitas. NU diharapkan menjadi penjaga dan pengayom persatuan Indonesia termasuk di ibu kota.

“Itu adalah ciptaan Allah tapi persatuan adalah ikhtiar manusia. Maka NU teruslah menjadi penjaga dan pengayom persatuan di Indonesia,” ujarnya.

(askara)

Komentar