KKSB Makin Tersudut, Dengan Terus Sebarkan Berita Hoax !

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi I Gusti Nyoman Suriastawa menyatakan dengan tegas bahwa gerakan aksi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sudah semakin terbatas, Minggu (6/9).

“Ibarat orang yang akan tenggelam, kalut, semuanya diraih agar selamat. Mereka sadar bahwa gerakannya makin tersudut,” tegasnya.

Menurut Nyoman Suriastawa hal tersebut dikarenakan adanya operasi Gakkum Polri yang dibantu TNI, pengikut mereka semakin banyak yang menyerahkan diri, pemerintah akan merevisi UU Otsus Papua demi kesejahteraan masyarakat Papua, PBB dan dunia internasional mengakui kedaulatan seluruh wilayah NKRI.

“Ini membuat mereka putus asa dan terpaksa menempuh segala cara termasuk menebar kebohongan untuk menghasut masyarakat dan mencari perhatian. Hampir seluruh postingan di akunnya berisi hoax dan hasutan,” ujarnya.

Nyoman Suriastawa juga memberikan rinci berita hoax yang disebarkan melaluai akun facebook KKSB. Seperti misalnya, klaim serangan yang menewaskan 8 personel TNI pada 5 September 2020 di Kenyam, Kabupaten Nduga.

“Itu berita hoax, karena pada hari itu, tidak ada kejadian apapun di Pasar Baru, Kenyam, Ibukota Kabupaten Nduga. Masyarakat beraktifitas normal dan tidak ada suara letusan senjata api. Silahkan ditanyakan ke masyarakat Kenyam,” ujarnya.

Tiga hari sebelumnya, 2 September 2020, kata Nyoman Suriastawa, KKSB menyebarkan hoax terkait kunjungan kerja para petinggi TNI/Polri di Timika beberapa waktu lalu dengan berbagai tuduhan yang provokatif.

“Kenyataannya, kunjungan rombongan Panglima TNI dan Kapolri ke Timika itu sebagai rangkaian kunjungannya ke Jayapura untuk pemberian bantuan kepada masyarakat akibat dampak pandemi covid-19 dan penekanan untuk membantu Pemda dalam penegakan disiplin protokol kesehatan,” katanya.

Saat di Timika, Panglima TNI dan Kapolri bertatap muka dengan para pimpinan TNI Polri di wilayah Kogabwilhan III (Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) dan menekankan pentingnya sinergitas TNI-Polri dalam melaksanakan tugas.

“Akun itu juga memposting berita kebohongan tentang penyelesaian kasus di Yahukimo, kasus di Dekai dan klaim kontak senjata di Intan Jaya akhir Agustus lalu. Semuanya sarat kebohongan, tidak berdasar fakta dan tendensius untuk mencemarkan nama baik Indonesia sekaligus menghasut dan mengintimidasi masyarakat,” tegasnya.

Nyoman Suriastawa juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya pengguna media sosial dan media online untuk lebih arif dan bijaksana dalam menerima berita sehingga tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh akun-akun tertentu yang memang dikenal sebagai akun penebar hoax, intimidasi dan provokasi.  (Kitorangpapuanews)

Komentar