JurnalPatroliNews – Jakarta, – Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, telah mengeluarkan kebijakan, untuk merevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Butet Kartaredjasa, Budayawan dan juga seniman, menilai, kebijakan itu akan membunuh Sejarah dan Kebudayaan.
Melalui unggahannya dalam akun Instagramnya @masbutet, Ia tampak menyesali hasil Revitalisasi TIM, yang telah menghilangkan jejak Sejarah Seni dan Budaya. Seharusnya, dalam merevitalisasi itu, tetap harus menghormati Sejarah dan Kebudayaan.
“Atau jangan2 ini memang selera penguasanya, Gubernur DKI, yang tidak memiliki Adab dan kemauan menghormati Sejarah dan Kebudayaannya. Ingat lho,…. Indonesia belum berubah jadi Suriah. Tapi arogansi dan keganasan “membinasakan” sudah memperlihatkan tanda2nya,” tulis Butet, Selasa (21/6/22).
Dirinya mengaku, saat mengunjungi TIM, Ia hanya termangu melihat ruang kosong, yang jejak sejarahnya telah Binasa. Seolah-olah, harus mulai lagi dari awal lagi untuk membangun pusat Kesenian dan Kebudayaan di TIM.
“Jangan2 memang begitulah selera Arsitektur modern: merevitalisasi adalah membinasakan dan meniadakan Sejarah, meratakan tanah, dan bikin bangunan baru yang terasa congkak. Ironis banget ya: arsitektur kan sesungguhnya juga kerja kebudayaan?” Lanjut tulisannya.
Seniman Kawakan itu mengkritik status TIM, dari sebelumnya sebagai Institusi Sosial berupa Yayasan, menjadi Institusi bisnis, dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT).
“Jelas sekali maksudnya: Pendidikan dan Kebudayaan, bukan dimaknai sebagai Investasi demi melahirkan manusia2 berkualitas. Demi masyarakat yang beradab. Tapi menjadikannya Matarantai Industri untuk menangguk laba se-banyak2nya,” kritik tulisannya.
Komentar