Pengamat: Bedah Tiga Pasang Partai Politik Untuk Mencoba Peruntungan Dan Peluang Ke Senayan

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Diantara 3 (tugas) pasang Partai Politik itu adalah PAN vs Partai Umat, PKS vs Partai Gelora dan Demokrat vs PKN. Ketiga partai politik tersebut menarik untuk di bedah, sebab elite- elite bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bahwa punggawa partai tersebut pernah menduduki jabatan puncak di partai yang turut melambangkan namanya didunia politik praktis dimasa itu.

PAN diawal berdirinya digawangi oleh tokohnya Amien Rais dan semua orang tahu itu. Karier politiknya juga turut didongkrak oleh partai politik yang ia dirikan tersebut. Meski dalam perjalanan politiknya tidak mulus mengontrol atau menguasai PAN buktinya dia terdepak dari partai politik yang dia dirikan dan besarkan tersebut.

Sekarang Amien Rais kembali mencoba peruntungan didunia politik praktis mendirikan kembali partai yakni partai Umat. Secara genetika ke-dua partai politik PAN dan Partai Umat tersebut pernah dibidani dan dilahirkan oleh Amien Rais beserta kawan- kawan tentunya, “ungkap Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (15/08).

Pemilu serentak 2024 ini menjadi ajang pembuktian apakah pengaruh dan ‘magnet’ Amien Rais masih manjur mengantarkan partai Umat lolos meraih parlemen threshold (PT) atau hanya ikut lolos seleksi sebagai peserta pemilu tok, untuk mendapatkan jawaban pasti maka kita tunggu di kontestasi politik tahun 2024, “tanya mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Berikutnya, Partai politik PKS vs Partai Politik Gelora yang pendirinya merupakan pecahan elit politik PKS dulu, lalu sekarang berada di jajaran elit partai Gelora. Nama yang tak asing partai Gelora sebut saja ada mantan sekjen PKS Anis Matta dan mantan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah yang juga turut membesarkan PKS diawal debutnya, “jelas mantan TA fraksi DPR RI.

Elite PKS yang nyebrang ke Gelora disinyalir cukup banyak juga. Pertanyaan yang muncul adalah apakah partai Gelora di pemilu serentak 2024 dapat dukungan dari basis massa yang sama atau basis yang beda? Karena untuk lolos PT pastinya jadi dambaan semua partai yang ikut pemilu. Sementara jumlah kursi DPR RI saat ini hanya ditempati 9 fraksi, “tutur Silaen.

PKS vs Partai Gelora sangat menarik untuk disimak dan diikuti lewat pemilu 2024 nanti l, seperti apa pencapaian partai Gelora pecahan elit politik PKS tersebut. Untuk lebih jelasnya sabar iyaa tunggu hasil pemilu serentak 2024 nanti, “imbuhnya.

Yang selanjutnya, partai Demokrat vs PKN,  memang tak bisa disandingkan secara equal to equal meskipun PKN saat ini di nahkodai oleh sosok aktivis muda flamboyan Anas Urbaningrum yang tidak asing dikalangan kelompok Cipayung demikian sebutan buat organisasi pemuda (OKP) ekstra kampus itu. Namun, setidaknya mantan ketua umum DPP partai Demokrat itu tentu masih banyak pendukungnya, “dugaan Silaen.

Sedikit banyak dukungan suara PKN akan mencuri basis massa Demokrat yang masih loyal kepada sosok Anas Urbaningrum meskipun presentasinya belum dapat dikalkulasi dengan tepat, namun PKN berharap dapat meraup suara dari pecahan suara Demokrat yang kecewa, “tebak Silaen.

Untuk mengetahui peristiwa politik seutuhnya apa dan bagaimana pencapaian ke-tiga partai politik yang baru melantai di bursa pemilu 2024 tersebut. Tentunya kembali kepada pengurus partai politik yang bersangkutan, bagaimana meyakinkan rakyat Indonesia untuk menyalurkan aspirasinya lewat bahwa partainya, “jelas ketua umum DPN Generasi Muda Republik Indonesia (GEMA-RI) itu.

Pertarungan politik 2024 akan seru dan sengit, semua partai akan menurunkan jurus- jurus pamungkasnya. Selanjutnya, ini ajang pembuktian bagi partai politik pendatang baru dan sekaligus tantangan bagi partai politik lama bagaimana meningkatkan perolehan suara atau kursi legislatifnya di Senayan, tingkat propinsi dan kabupaten/ kota diseluruh wilayah republik Indonesia, “tandasnya.

Komentar