TikTok Lakukan PHK 1.000 Karyawan di Secara Global, Ini Alasannya!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Platform berbagi video pendek asal China, TikTok, berencana memangkas 1.000 pekerjanya dari tim operasi dan pemasaran.

Mengutip Times of India pada Sabtu (25/5), muncul spekulasi bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ini merupakan langkah penghematan biaya.

“Beberapa orang percaya bahwa ini mungkin merupakan langkah penghematan biaya, terutama mengingat lingkungan peraturan yang terus berubah mempengaruhi raksasa media sosial,” tulis Times of India mengutip analisis industri.

Selain itu, keputusan PHK ini juga terkait dengan ketidakpastian operasional mereka di Amerika Serikat (AS). TikTok menghadapi tantangan dari pemerintah Presiden Joe Biden dan Kongres AS terkait masalah keamanan data, yang mendorong undang-undang yang mengharuskan ByteDance menjual kepemilikan TikTok di AS.

Seperti diketahui, aplikasi ini terus menarik jutaan pengguna dan menganggap AS sebagai pasar yang paling menguntungkan, sehingga masalah di AS diyakini sangat berpengaruh pada operasional perusahaan.

Di AS sendiri TikTok memiliki 150 juta pengguna per Maret 2023, dan menjadi aplikasi mobile non-game pertama yang menghasilkan 10 miliar dolar AS dalam pengeluaran konsumen.

Meskipun dampak PHK massal ini terhadap para pengguna belum diketahui, TikTok menegaskan komitmen mereka untuk mempertahankan pengalaman positif bagi pengguna aplikasi tersebut.

Komentar