JurnalPatroliNews – Jakarta,- Seiring dengan naiknya harga minyak dunia, Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax Rp12.500 per liter bulan April ini. Diperkirakan, kenaikan harga Pertamax akan menciptakan migrasi pengguna Pertamax ke Pertalite.
Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, mengatakan, sekalipun ada migrasi dari Pertamax ke Pertalite, jumlahnya tidak akan besar. Pada dasarnya, konsumen Pertamax merupakan kelompok khusus (segmented).
“Saya kira shifting itu wajar, masyarakat mencari harga yang lebih murah kalau ada kenaikan. Perkiraan saya hanya 20-25%, itupun sementara karena masyarakat sudah memahami penggunaan BBM yang berkualitas dan sesuai spesifikasi kendaraan,” kata Mamit, dalam Market Review IDX Channel, Senin (4/4/22).
Ia menyebut, kemungkinan ada migrasi yang cukup besar dari pengguna SPBU swasta ke Pertamina, karena BBM RON 92 milik Pertamina masih jauh lebih terjangkau.
Jika dibandingkan, harga BBM RON 92 milik Shell, Shell Super, naik menjadi Rp16.000 per liter, menyentuh angka keekonomian. Kemudian, harga BBM milik BP AKR, BP 92, mencapai Rp12.990 per liter. “Jadi Pertamina ini masih yang lebih murah,” imbuhnya.
Komentar