Ngerii..! Dibanjiri 10.000 Ton Beras Impor, Bulog Bilang Begini!

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Pemerintah RI berencana, akan membuka izin impor beras hingga 500 ribu ton melalui Perum Bulog. Impor tersebut, akan dilakukan secara bertahap. Yaitu 200 ribu ton sampai akhir 2023, dan sisanya 300 ribu ton hingga sebelum panen raya atau Februari 2023.

Hal itu diungkap Budi Waseso, Direktur Utama Perum Bulog, saat dirinya memantau pembongkaran beras impor, di Tanjung Priok, Jumat (16/12/22).

“Hari ini Bulog mendapat tambahan cadangan beras Pemerintah (CBP) 10.000 ton. Kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba, 5.000 ton di Tanjung Priok dan 5.000 ton di Merak. Dan, secara terus menerus akan terus bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar yang sudah antre sandar”, ujar Budi.

Tentunya, Impor beras kali ini tidak selaras dengan penghargaan yang diberikan International Rice Research Institute (IRRI), kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 14 Agustus 2022 silam.

Penghargaan diberikan IRRI, karena RI dinilai berhasil menerapkan Swasembada Pangan dan sistem pertanian yang tangguh. Di mana, sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras, khususnya beras medium, karena untuk beras khusus Indonesia masih mengimpor hingga ratusan ribu ton.

Diketahui, pada pertengahan bulan November 2022, Budi membeberkan, terbatasnya stok beras yang dimiliki Bulog. Produksi beras petani pun, tidak memenuhi stok yang ada. Hal ini seperti aba-aba langkah impor bakal dilakukan.

Komentar