Perang Vaksin Berkobar, Retno Marsudi Minta China Perkuat Komitmen Dengan Indonesia

JurnalPatroliNews – China,– Vaksin Covid-19 tengah menjadi primadona dan kebutuhan yang sangat mendesak bagi dunia untuk bisa menangani pandemi. Hal itu membuat sejumlah negara berusaha untuk mengisolasi vaksin yang memicu perseteruan yang saat ini disebut sebagai “perang vaksin”.

Isu tersebut pun menjadi salah satu pembahasan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dalam pertemuan bilateral di China.

Retno mengatakan, pembatasan dan larangan ekspor vaksin oleh negara-negara produsen dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sangat berpengaruh pada rantai pasok vaksin global.

“Jika pembatasan dan pelarangan ini terus terjadi, maka dikhawatirkan akan semakin lama dunia dapat lepas dari pandemi secara bersama dan akan semakin lama pemulihan ekonomi dapat dilakukan secara bersama,” ujar Retno dalam konferensi virtual dari Kota Wuyi, Provinsi Fujian, China, Jumat (2/4).

Sebagai salah satu co-chair COVAX AMC Engagement Group, Retno mengatakan, ia bertanggung jawab untuk terus menyerukan kerja sama atas kesetaraan akses vaksin. Untuk itu, ia membahas kembali upaya penguatan kerja sama vaksin bersama Wang Yi.

“Untuk jangka pendek, Indonesia mengharapkan agar pemerintah RRT akan terus memberikan dukungan agar pengiriman vaksin yang telah menjadi komitmen yang mengikat (binding commitment) dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada,” tekannya.

Sementara jangka panjang, Retno dan Wang Yi juga memperkuat kerja sama vaksin untuk menjadikan Indonesia sebagai hub vaksin di Asia Tenggara.

(rmol)

Komentar