Pertambangan, KEK & Massif-Nya Konflik Agraria Di Sulawesi-Utara

Pertanian kian terkikis setelah jalur ekspansi berubah hal tersebut jelas berimbas hingga tingkatan Daerah salahsatu adalah kawasan Sulawesi-Utara Sendiri. Ekspansi Kapital berubah total setelah Indonesia di era pemerintahan Jokowi menginginkan pertumbuhan Ekonomi yang signifikan namun pada koridor BUMN selalu mengalami minus bukan melahirkan profit (Pertamina, dll).

Salahsatu hal yang paling signifikan dalam meningkatkan Ekonomi adalah Industri Pertambangan, sehingga di era Jokowi regulasi penunjang guna tumbuh suburnya investasi adalah melahirkan UU Cipta Kerja.

Keseriusan mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pembangunan jalur transportasi laut di Sulawesi-Utara melalui wilayah Bitung dengan dasar sebagai kawasan Ekonomi Khusus menjadi sebuah pertanyaan besar.

Pasalnya dengan tajamnya Konflik Agraria jelas berimbas pada menurunnya hasil pertanian, terlebih di sektor laut sendiri belum ada upaya yang jelas dalam meningkatkan produksi.

Sederhananya jika pemerintah serius harusnya pembangunan lumbung produksi di Kabupaten/kota terus di tingkatkan.

Nyatanya hingga saat ini lambung produksi berbasis perikanan bersifat stagnan bahkan menurun. Hanya beranda saja yang di perintah dalam hal ini kawasan Pelelangan di wilayah Bitung sendiri.

Wilayah pendukung laiinnya tak kunjung ada perbaikan serius semisal Pelelangan Jati Tumumpa, Penampungan Dagho Kabupaten Kepulauan Sangihe serta beberapa wilayah lainnya.

Ketidakseriusan dalam mencipta lumbung produksi sehingga melahirkan spekulasi bahwa pembangunan jalur tersebut sengaja dibuat guna jalur kapitalisasi disektor pertambangan. Artian dengan adannya jalur tersebut jelas mempermudah produksi pertambangan di Sulawesi-Utara khususnya mengangkut hasil tambang tersebut.

Dasar fikir atas spekulasi tersebut adalah hampir kesemua tambang di wilayah Sulawesi-Utara di kelola oleh China, pembangunan kawasan Ekonomi Khusus tersebut jelas investasi-Nya juga berasal dari China.

“Investor tidak pernah mau buntung, segala hal yang dibuat niatnya adalah meraup untung sebesar mungkin”.

“Konflik Agraria di Sulawesi-Utara akan terus meningkat seiring masifnya perampasan lahan dengan dasar percepatan pembangunan dan pemulihan Ekonomi yang sendi produksi-Nya berbasis pertambangan”.

Komentar