AS Tuding China Jadi Pemicu Konflik Rusia-Ukraina, Ini Respon Tegas Dari Beijing!

JurnalPatroliNews – Jakarta – China dengan tegas menolak tuduhan yang dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS) terkait keterlibatan China dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Washington menuduh bahwa Beijing memainkan peran dalam eskalasi konflik tersebut dengan menyediakan komponen militer kepada Rusia, yang menjadi dasar bagi perang antara kedua negara tersebut.

Pada menjelang kunjungan diplomat top, Antony Blinken ke Beijing minggu ini, AS secara terang-terangan menyalahkan China atas meningkatnya militerisasi Rusia, menyebutnya sebagai yang terbesar sejak masa Uni Soviet.

“Jika menyangkut basis industri pertahanan Rusia, kontributor utama saat ini adalah China,” kata Blinken setelah pertemuan para menteri G7 di Capri pekan lalu. Ia menambahkan bahwa hal ini “memungkinkan Rusia untuk melanjutkan agresi terhadap Ukraina”.

Namun, China memberikan respons keras terhadap tuduhan ini pada Selasa (23/4/2024), dengan membela haknya untuk menjalankan “hubungan perdagangan normal” dengan semua negara, termasuk Rusia.

“Amerika Serikat telah mengumumkan rancangan undang-undang bantuan berskala besar untuk Ukraina dan juga melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap perdagangan normal antara China dan Rusia,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, seperti dikutip AFP.

“Pendekatan semacam ini sangat munafik dan sama sekali tidak bertanggung jawab, dan China dengan tegas menentangnya,” ujarnya.

Kerja sama ekonomi dan diplomatis antara China dan Rusia memang semakin erat dalam beberapa tahun terakhir. Kemitraan strategis kedua negara tersebut semakin kuat sejak invasi Rusia ke Ukraina.

AS sebelumnya telah menuduh bahwa China tidak lagi memberikan bantuan militer langsung kepada Rusia, tetapi menyediakan pasokan yang dapat digunakan ganda, membantu Rusia dalam memperbaiki industri pertahanannya yang terdampak sanksi AS terhadapnya.

Dalam kunjungan diplomatik ke Beijing minggu ini, AS berencana untuk mengangkat isu ini dan menekan China agar menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk membantu mengakhiri konflik tersebut.

Meskipun Beijing telah menyangkal keterlibatan dalam konflik Ukraina, mereka tetap bersikeras bahwa mereka tidak akan menerima kritik atau tekanan terkait hubungannya dengan Moskow.

Komentar