Jokowi: Postur APBN 2024 Harus Tetap Sehat

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Di tengah perubahan lanskap global yang sangat cepat, kondisi perekonomian Indonesia tetap terjaga solid dengan pertumbuhan mencapai 5,17% di kuartal II-2023 atau 5,11% di sepanjang Semester I-2023. Meski demikian, Pemerintah terus mewaspadai pergeseran geopolitik yang telah menciptakan pola kerja sama internasional yang terkotak-kotak serta menghambat aliran perdagangan, investasi dunia, dan melemahkan perekonomian dunia.

Fragmentasi global juga telah menciptakan disrupsi rantai pasok yang meningkatkan risiko krisis pangan, energi, serta keuangan dunia.

Pemerintah terus berupaya untuk menyikapi konstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif. Kebijakan ekonomi dan fiskal harus mampu mentransformasi ekonomi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.

“Untuk mendukung transformasi ekonomi, dan agenda pembangunan serta melindungi masyarakat dari goncangan, postur APBN 2024 harus tetap sehat. Reformasi fiskal harus terus dilakukan secara komprehensif, baik optimalisasi pendapatan, melanjutkan penguatan belanja berkualitas, serta pembiayaan inovatif dan dikelola secara hati-hati,” tegas Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2024, Rabu (16/8/2023).

Arsitektur APBN tahun 2024 diharapkan akan mampu merespons dinamika perekonomian, menjawab tantangan dan mendukung agenda pembangunan dan kesejahteraan secara optimal. Kemudian mempercepat transformasi ekonomi, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan, melindungi daya beli masyarakat dari goncangan.

Postur APBN pun dijaga tetap sehat dan berkelanjutan dalam jangka menengah-panjang.

“Menjadi sisi positif adalah bahwa di Juli 2023 Indonesia ditetapkan menjadi negara upper middle income, berada di level sama dengan sesama di kawasan ASEAN yakni Thailand dan Malaysia. Pada akhir 2024, ditargetkan pendapatan per kapita kita bisa mencapai 5.500 USD,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dia menambahkan postur RAPBN 2024 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 2.781,3 triliun, alokasi belanja negara sebesar Rp 3.304,1 triliun, keseimbangan primer negatif sebesar Rp 25,5 triliun yang didorong bergerak menuju positif, serta defisit anggaran sebesar 2,29% dari PDB atau sebesar Rp5 22,8 triliun.

Komentar