PAMA Terapkan Digitalisasi Keselamatan Di Area Pertambangan

Sebagai bagian dari implementasi Sistem Manajemen Keselamatan, Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara sebagai pimpinan tertinggi telah menetapkan Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang dijadikan pedoman bagi seluruh karyawan dengan tujuan untuk “Mewujudkan perusahaan dengan budaya Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO), serta ramah terhadap Lingkungan Hidup dan Energi sehingga tercipta kegiatan operasional yang aman, efisien dan produktif”.

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis “mining & earthmoving contractor”. Berawal dari divisi rental PT United Tractors Tbk hingga pada tahun 1993 PAMA berdiri sendiri. PT Pamapersada Nusantara memiliki Lima Belas (15) Area Operasi Coal Mining dan Dua (2) Area Operasi Gold Mining. Area Operasi tersebut ditopang oleh satu (1) Kanto Pusat dan tiga (3) Kantor Pembantu. PAMA saat ini memiliki 30.251 orang karyawan termasuk dengan mitra kerja dan subkontraktor.

Sebagai kontraktor pertambangan, PAMA masih fokus batu bara. Namun, untuk meningkatkan fleksibilitas bisnis, PAMA teeus mencari peluang diversifikasi bisnis untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal.

Diversifikasi bisnis PAMA diarahkan pada ekstraksi cooking coal dan minerat lainnya seperti emas, nikel dan tembaga, serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan.

Saat ini, PAMA melayani produsen batu bara utama di Indonesia, seperti PT Anugerah Bara Kaltim, PT Arutmin Indonesia, PT Asmin Bara Bronang, PT Berau Coal, PT Bukit Asam, PT Bharinto Ekatama, PT Indominco Mandiri, PT Jembayan Muarabara, PT Kideco Jaya Agung, PT Kaltim Prima Coal PT Khotai Makmur Insan Abadi, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan PT Trubaindo Coal Mining.

PAMA secara konsisten mengelola aspek ESG, menerapkan praktik penambangan yang baik dan menjunjung tinggi keunggulan operasional, mempertahankan pertumbuhan dengan meraih target secara selektif dan mengelola belanja modal secara efisien.

Menghadapi fluktuasi komoditas global, PAMA berfokus pada pencapaian operational excellence melalui beberapa inisiatif. Peningkatan akurasi desain tambang dan peningkatan efisiensi biaya melalui program optimalisasi Sumber daya dan juga digitalisasi di setiap area kerja serta implementasi big data.

PT Pamapersada Nusantara sebagai kontraktor pertambangan terbesar saat ini beroperasi di 16 Distrik yang di support oleh 2 support office dan 1 head office.

Dalam operasinya tentu dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi aspek pengelolaan keselamatan pertambangan. Sebagaimana diketahui bahwa operasional tambang merupakan aktifitas berisiko tinggi. Tentunya risiko ini harus dikelola dengan pengendalian risiko yang tepat.

Komentar