Tempe Dan Tahu Bisa Menghilang Dari Pasaran, Ini Penyebabnya!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Kedelai yang mulai langka dipasaran, membuat para pengrajin tempe dan tahu terpaksa memberhentikan produksinya beberapa waktu ini.

Kondisi ini, dinilai menjadi yang terparah dalam 10 tahun terakhir atau dari awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkuasa.

Berdasarkan catatan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), 20%-30% dari total 150 ribu pengrajin tahu tempe, menghentikan produksinya. Inilah yang kemudian, membuat tempe dan tahu di beberapa pasar menjadi langka.

“Dari dulu, beberapa tahun setiap akhir tahun, selalu demo mogok karena harga naik. Bicara kelangkaan kedelai 10 tahun lebih, baru kali ini langka. Tahun lalu, kedelai gak langka tapi naiknya gila-gilaan, sekarang naiknya gak gila-gilaan tapi gak ada, langka. Ini pertama kali barangnya langka,” ujar Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gakoptindo, dikutip Selasa (3/1/24).

Aip mengungkapkan, langkanya kedelai, memaksa harganya juga ikut naik. Sesuai hukum ekonomi supply-demand, maka harganya juga sudah lebih dari keadaan normal. Padahal, lanjut Aip, seharusnya harga kedelai bisa turun, karena beberapa Negara sedang panen kedelai.

“Oh iya otomatis harga naik, kan pernah naik Agustus sampai Rp 13-14-15 ribu, begitu stok banyak turun jadi 12 ribu. Sekarang naik lagi, sekarang di Rp 13 ribuan/Kg, tapi sekarang kalau sesuai mekanisme pasar itu lagi panen di AS, Brazil, Argentina, Kanada dan lain-lain, harusnya paling tinggi Rp 10-11 ribu/Kg karena harga AS saya tau,” ungkap Aip.

“Minggu lalu cek US$13 lebih per bushel kira-kira, sehingga berapa dolar itu harga di AS dan itu Brasil, Kanada dan lain-lain mengacu karena ini bursa kedelai di Chicago,” tambahnya.

Saat ditanya apa ada kemungkinan importir kedelai menahan stok sehingga harga menjadi tinggi? Aip menjawab bisa saja hal itu terjadi.

“Kalau kemungkinan itu jelas ada karena saya tau harga di AS berapa dan berapa harga jual disini, jadi untung importir ketauan, jadi masalahnya dipajakin atau ngga saya ngga tau, kan mesti pajak perusahaan misal dan lain-lain,” tandasnya.

Komentar