Terkait Kenaikan Harga BBM, Adian: Di Era Jokowi Paling Rendah. Ahli: Sulit Di Bandingkan. Ini Kenyataannya!

“Misalnya dulu sebelum 2003 kita masih Produsen minyak, tetapi setelah 2003 kita menjadi net Importir. Beban keuangan dan penerimaan Negara setiap rezim berkuasa pun berbeda-beda. Agak sulit kita dalam posisi yang Objektif,” jelasnya.

Selain itu, subsidi BBM dan LPG juga mengalami naik turun seiring dengan kebijakan yang diterapkan. Malah pada 2022 ini, subsidi BBM dan LPG mencapai Rp32 triliun.

Jika dibandingkan pada tahun 2003, subsidinya sebesar Rp30 triliun, dan naik pada 2004 menjadi Rp59 triliun. Angka terus berubah hingga mencapai yang tertinggi yaitu Rp240 triliun pada tahun 2014 dan pada tahun 2021 nilainya menjadi Rp 83,7 triliun.

“Jadi berat memang keuangan negara ini,” tandasnya.

Komentar