Waspada! Stok Beras di DKI Cuma Untuk 11 Hari, Ini Respons Anak Buah Jokowi

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prfasetyo Adi mengatakan, Gerakan Pangan Murah (GPM) akan terus digelar untuk mengantisipasi gejolak di dalam negeri, termasuk Jakarta. Menyusul stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang dilaporkan menipis, hanya mencukupi kebutuhan 11 hari.

Sebelumnya sempat 13.000 (ton),” kata Arief kepada rekan media Selasa (8/8/2023), merespons kondisi beras di PIBC.

“Bulog dari awal sudah ditugaskan menyerap 2,4 juta ton. Saat ini secured 1,3 juta ton. Kita monitor sama-sama,” tambahnya.

Seperti diketahui, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) per 7 Agustus 2023 tercatat hanya 24.458 ton, susut 2,9% dibandingkan sebelumnya dan lebih rendah 34,1% dibandingkan posisi stok periode sama tahun 2022 lalu. 

Di mana, beras di PIBC hingga 60,91% disalurkan di seluruh Jakarta, dan 22,93% lainnya didistribusikan antarpulau. Dan sisa lainnya ke berbagai daerah sekitar, seperti Bogor, Tangerang, Banteng, juga Bekasi.
Demikian mengutip situs resmi PIBC, Selasa (8/8/2023).

Jika mengacu data BPS, di mana konsumsi beras di wilayah Jakarta pada tahun 2021-2021 berkisar 1,4 kg per kapita dalam seminggu, berarti dengan posisi stok saat ini, ketahanan stok beras di PIBC ini hanya mencukupi untuk 1,554 minggu atau sekitar 11 hari.

Dengan asumsi jumlah penduduk Jakarta menurut World Population Review per Maret 2023 adalah 11,24 juta jiwa.

Tercatat ada 4.851 ton stok yang masuk, namun di saat bersamaan ada 3.333 ton yang harus dikeluarkan.

Sekitar 35,55% pasokan beras yang masuk ke PIBC berasal dari Jawa Tengah, disusul Cirebon dengan porsi 23,98%, lalu Karawang sebanyak 22,30%.

Areif pun menjabarkan rencana pemerintah yang akan kembali menggelontorkan bantuan pangan berupa beras masing-masing 10 kg untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Yang akan disalurkan untuk bulan Oktober, November, dan Desember.

Juga, akan terus melanjutkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

‘Panen semester 2 pasti di bawah semester 1. Tapi, kita siapkan bersama,” kata Arief.

Sebelumnya, dalam webinar tentang beras pada hari Rabu (2/8/2023), 

Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menjabarkan, stok beras awal tahun 2023, yang mengacu hasil survei stok beras oleh BPS dan Bapanas, tercatat sebanyak 4,06 juta ton.

Dengan produksi dalam negeri ditaksir sebanayk 31,55 juta ton, ditambah impor, dan tidak ada ekspor, maka di akhir tahun 2023 diperkirakan ada stok akhir sebesar 7,681 juta ton. Dengan asumsi konsumsi nasional sebulan 2,57 juta ton, ketahanan stok beras ini diprediksi untuk 93 hari.

Komentar