Swedia Sukses Kelola Sampah dengan Pant System, Bagaimana di Indonesia?

JurnalPatroliNews – Stockholm – Swedia telah lama menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah yang efektif, dengan berbagai inisiatif yang dirancang untuk mengurangi limbah dan memaksimalkan daur ulang. Salah satu sistem yang terbukti sukses adalah pant system, sebuah mekanisme insentif yang mendorong partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya botol dan kaleng bekas.

Pant system di Swedia memberikan penghargaan berupa uang tunai kepada masyarakat yang menyerahkan botol atau kaleng bekas ke bank sampah yang tersebar di seluruh negeri. Setiap botol atau kaleng yang dikembalikan dihargai sesuai dengan ukuran dan jenis materialnya, biasanya antara 1 hingga 2,5 krona Swedia per item. Bank sampah ini tidak hanya menerima sampah, tetapi juga berfungsi sebagai pusat daur ulang, di mana bahan-bahan tersebut diproses untuk digunakan kembali.

Sistem ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di Swedia. Hampir semua botol plastik dan kaleng yang dijual di negara ini dilengkapi dengan tanda khusus yang menunjukkan bahwa item tersebut dapat dikembalikan ke bank sampah untuk mendapatkan uang kembali. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga meningkatkan tingkat daur ulang secara signifikan.

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pant system sangat tinggi. Menurut statistik terbaru, lebih dari 85% botol dan kaleng yang dijual di Swedia dikembalikan untuk didaur ulang. Ini adalah salah satu angka tertinggi di dunia, menunjukkan betapa efektifnya sistem ini dalam mendorong perilaku ramah lingkungan. Penghasilan tambahan yang diperoleh dari pengembalian botol dan kaleng juga menjadi motivasi bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin berkontribusi lebih dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Keberhasilan pant system ini juga didukung oleh infrastruktur yang solid dan kemudahan akses bagi masyarakat. Bank sampah yang menerima botol dan kaleng bekas tersebar luas di seluruh kota, supermarket, dan pusat perbelanjaan, membuat proses pengembalian menjadi mudah dan cepat. Selain itu, edukasi lingkungan yang kuat dan kampanye berkelanjutan dari pemerintah telah membuat masyarakat Swedia sangat sadar akan pentingnya daur ulang dan pengelolaan sampah yang baik.

Komentar