JurnalPatroliNews – Jakarta – Sikap Ketua DPR RI Puan Maharani saat membagi-bagikan kaos di Jawa Barat mencerminkan adanya jarak dengan masyarakat. Secara fisik memang bersama masyarakat, tapi tidak bisa menyatu.Pasalnya, Puan tertangkap kamera mencerminkan raut muka emosi kepada pengawal pribadinya (walpri) yang memegang kaos tersebut. Alhasil, mukanya pun tampak cemberut tanpa senyum sedikit pun.
“Bahasa tubuh Puan Maharani menunjukkan hal itu. Dengah raut wajah tanpa senyum mengesankan ketidakramahannya,” kata pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Rabu (28/9).
Menurut dia, sikap Puan tampak aneh karena ditunjukkan di depan masyarakat. Padahal Puan besar dan berkembang di partai yang dikenal dengan wong cilik-nya itu.
“Bahasa tubuhnya sangat jauh dari klaim partai wong cilik. Jadi, problem utama Puan adalah ketidaksinkronan antara bahasa verbalnya dengan bahasa tubuhnya. Hal itu kiranya membuat Puan sulit diterima masyarakat,” imbuhnya.Sebuah video yang menampilkan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membagi-bagikan kaus kepada warga di tengah keramaian viral di media sosial. Pasalnya, Puan membagikan kaus itu dengan cara dilempar.
Di dalam video itu, terlihat Puan mengenakan kemeja hitam membagi-bagikan kaus berwarna hitam. Puan tampak marah kepada pengawal pribadinya (walpri) yang memegang kaus tersebut. Alhasil, mukanya pun tampak cemberut, tanpa senyum sedikit pun.
Komentar