Ada Peran Sambo Di Pra Rekonstruksi Brigadir J, Ini Kata Hendra Kurniawan

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Brigjen Hendra Kurniawan mengatakan bahwa Irjen Ferdy Sambo memerintahkan pra rekonstruksi penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas di Jalan Duren Tiga Nomor 46, Jakarta Selatan pada 9 Juli 2022.

Hal tersebut diungkapkan Hendra dalam dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sidang pemeriksaan etik kasus pembunuhan Brigadir J tanggal 18 Agustus yang sempat dilihat rekan media.

“Dapat saya jelaskan saat itu ada permintaan Irjen Ferdy Sambo untuk dilaksanakan saja pra rekonstruksi tersebut,” kata Hendra dalam BAP.
Hendra menyatakan dirinya juga melihat pra rekonstruksi tersebut. Kata dia, adegan pra rekonstruksi dimulai dari carport di rumah Duren Tiga.

Disampaikan Hendra, dari yang ia tahu proses rekonstruksi itu dipimpin oleh AKBP Ridwan Soplanit yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Hendra menuturkan Ridwan di garasi dan terlihat seolah mengatur posisi untuk adegan yang seolah-olah saat datang dari rumah Saguling.

Diungkapkan Hendra, yang terlibat dalam memerankan adegan pra rekonstruksi itu adalah Bripka Ricky, Bharada Richard Eliezer hingga Kuat Ma’ruf.

Sedangkan untuk peran Putri Candrawathi digantikan oleh anggota Polwan Provos Mabes dengan berpakaian preman atas nama Bripda Adinda atau Bripda Agnes.

Namun, kata Hendra, dirinya tak mengetahui siapa yang menjadi pemeran pengganti dari Brigadir J. Ia hanya mengetahui bahwa peran itu dilakukan Adc Sambo. Kata dia, yang mengenal yang bersangkutan adalah Kompol Chuck.

“Saat pra rekonstruksi adegan dimulai berawal dari pintu garasi saudara Kuat membawa tas ibu masuk bersama dengan ibu Kadiv lewat pintu garasi, kemudian Bharada Richard masuk lewat pintu samping naik menuju ke atas garasi,” tutur Hendra dalam BAP.

Hendra mengaku dirinya hanya melihat pra rekonstruksi itu sampai pintu dapur saja. Kata dia, pra rekonstruksi kemudian dilanjutkan dengan adegan-adegan lainnya sesuai dengan keterangan dari Bripka Ricky, Bharada Richard, dan Kuat.

Hendra juga mengaku tak tahu soal alasan atau apa yang mendasari dilaksanakannya proses pra rekonstruksi tersebut. Hendra hanya mengatakan bahwa pra rekonstruksi berlangsung selama tiga jam atau mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Di sisi lain, Hendra menyampaikan Sambo juga pernah meminta anak buahnya untuk tak mempertanyakan masalah apa yang terjadi di Magelang.

Kata Hendra, hal itu disampaikan Sambo di ruang pemeriksaan Biro Provost Divisi Propam Polri pada 8 Juli. Hal itu disampaikan Sambo kepada beberapa orang yang ada di ruang tersebut, di antaranya Brigjen Benny Ali, Kombes Agus Nurpatria dan beberapa lainnya.

Hendra menyebut ada lima poin yang disampaikan Sambo. Pertama, bahwa kasus ini adalah masalah harga diri. Kedua, Sambo menyebut dirinya telah bertemu dengan Kapolri untuk menjelaskan permasalahan ini.

Ketiga, Sambo meminta kepada jajarannya untuk menagangi kasus ini apa adanya sesuai dengan kejadian di TKP.

Komentar