AJI Ternate Kecam Penganiayaan Terhadap Nurcholis, Polisi Harus Proses Hukum Pelaku Hingga Tuntas

JurnalPatroliNews – Ternate, – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate mengecam penganiayaan terhadap Nurcholis Lamau, redaktur Cermat partner resmi Kumparan di rumah korban, Kelurahan Rum, Kota Tidore Kepulauan, Rabu (31/8/2022).

Pemukulan yang terjadi di depan istri korban itu berhubungan dengan tulisan Nurcholis berjudul “Hirup Batu Bara Dapat Pahala” yang diterbitkan di media online Cermat.id, Selasa (31/8/2022).

Tulisan tersebut memuat potongan pernyataan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen dalam pembukaan turnamen domino di Kelurahan Rum yang menyebut warga yang menghirup debu akan mendapat pahala.

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pukul 09.15 WIT dan telah dilaporkan ke Polres Tikep.

Korban dipukul menggunakan kepalan tangan oleh Ary yang merupakan ponakan Wakil Wali Tikep. Malam sebelum kejadian, Nurcholis diintimidasi oleh kerabat dekat Wakil Wali Kota dan memintanya menghapus tulisan tersebut dan telah disetujui.

Menyikapi hal tersebut, AJI Ternate, menganggap tindakan-tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugas-tugasnya secara nyata telah melanggar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Ini diatur dalam Pasal 4 yang menyebut: “Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara.”

“Yang dimaksud dalam pasal ini, seperti tertulis pada bagian penjelasan, adalah pers bebas dari “tindakan pencegahan, pelarangan, dan atau penekanan agar hak masyarakat untuk memperoleh informasi terjamin,” kata Ketua AJI Ternate Ikram Salim.

Ia menuturkan, Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 telah mengatur bahwa jurnalis bertugas sebagai pemberi informasi, edukasi, hiburan serta kontrol sosial.

Jadi ia mewajarkan jika sudah sepatutnya masyarakat harus mengetahui hasil dari apa yang dikerjaan pejabat publik.

Sanksi diatur dalam Pasal 18. Di sana disebut siapa saja yang dengan sengaja melakukan tindakan yang mengakibatkan terhambatnya kemerdekaan pers “dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp500 juta”.

Atas dasar tersebut, AJI Ternate mengecam keras segala bentuk-bentuk intimidasi maupun kekerasan terhadap jurnalis dan mendesak:

1. Polres Tidore Kepulauan harus mengusut tuntas kasus penganiyaan dan intimidasi terhadap Nurcholis hingga selesai.

2. Polisi harus mendalami aktor intelektual yang menyebabkan tindakan intimidasi dan penganiayaan karena terbukti melanggar UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

3. AJI Ternate meminta masyarakat maupun aparat negara menghargai tugas-tugas jurnalistik oleh jurnalis, khususnya jurnalis perempuan yang rentan mendapat kekerasan.

Kronologi Selasa 30 Agustus 2022 malam, saya, Nurkholis Lamaau membuat opini berjudul “Hirup Debu Batubara Dapat Pahala”.

Tulisan itu mengutip pernyataan dari Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen, lewat video live straeming facebook oleh sejumlah warga yang menyaksikan.

Malam itu, Muhammad Sinen sedang memberi sambutan dalam pembukaan turnamen domino di Kelurahan Rum Balibunga, Kecamatan Tidore Utara.

Alasan saya membuat opini bersifat sarkas seperti itu, karena pertama, Muhammad Sinen adalah pejabat publik.

Komentar