JurnalPatroliNews – Jakarta – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden SBY, Dino Patti Djalal, menyampaikan keprihatinannya terkait kekosongan kursi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat yang belum terisi sejak tahun 2023. Menurutnya, pemerintah harus segera bergerak cepat.
“Salah satu langkah konkret yang penting saat ini adalah menunjuk Dubes RI untuk AS secepat mungkin,” ujar Dino usai menghadiri konferensi pers peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Ia menilai, dengan dinamika politik internasional yang semakin rumit, terutama dalam hubungan dengan AS, posisi tersebut tidak boleh terus dibiarkan kosong. Dino menegaskan bahwa keberadaan duta besar merupakan wujud keseriusan Indonesia dalam menjaga kemitraan strategis dengan Washington.
“Kalau sampai dua tahun dibiarkan kosong, itu akan jadi catatan tersendiri bagi pihak AS. Bisa saja mereka mulai mempertanyakan: apakah Indonesia benar-benar menganggap hubungan ini penting?” kata Dino.
Ia juga menyoroti pentingnya sosok Dubes yang tak sekadar hadir secara simbolis, tetapi mampu bergerak aktif di bidang ekonomi dan diplomasi strategis. Sosok tersebut, menurutnya, harus cekatan dalam lobi, negosiasi, serta membangun jejaring di lingkungan elite politik AS yang kini terus berubah.
“Amerika saat ini bukan seperti dulu. Banyak wajah baru di pemerintahan Trump, dan negara-negara lain sedang berlomba mencari akses. Indonesia harus bisa bersaing di sana,” jelasnya.
Terkait rumor bahwa posisi Dubes RI di AS akan diisi oleh sosok dari luar dunia diplomasi, Dino tak mempersoalkan hal tersebut. Yang terpenting, menurutnya, calon itu harus kompeten.
“Boleh saja bukan diplomat karier, asalkan orangnya punya jam terbang, bisa negosiasi, bisa jalin relasi dengan tokoh-tokoh baru di sana, dan tentu saja paham cara menjaga hubungan bilateral tetap sehat,” pungkasnya.
Komentar