Joe Biden Undang Jokowi Secara Khusus untuk Bahas Penanganan Pandemi Covid-19

JurnalPatroliNews Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) diundang secara khusus oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menghadiri Global Covid-19 Summit secara virtual, Rabu kemarin (22/9).

“Bapak Presiden sebagai salah satu dari empat pimpinan di dunia yang dipilih secara pribadi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk memberikan masukan bagaimana kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19 ini,” ungkap Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9).

Dikatakan Budi, Joe Biden menyampaikan tiga hal yang perlu dilakukan oleh para pemimpin dunia saat ini. Pertama, Biden mengingatkan pemimpin dunia untuk segera mempercepat vaksinasi Covid-19 di negara masing-masing.

“Bahwa kita harus berkomitmen bersama-sama seluruh pimpinan-pimpinan dunia untuk segera memvaksinasi umat manusia, secepat-cepatnya,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Budi, Joe Biden mengajak para pemimpin dunia bersama-sama mempersiapkan seluruh alat kesehatan, obat-obatan, dan hal lain yang dibutuhkan dalam menghadapi pandemi. Ini untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

“Hal yang kedua, Presiden Amerika Serikat juga menekankan pentingnya bahwa kita bertindak sekarang untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. Sudah 4,5 juta umat manusia di dunia yang wafat karena Covid-19,” ujar dia.

“Presiden Amerika Serikat menekankan secara khusus mengenai kebutuhan oksigen, kebutuhan sarana testing dan tracing serta kebutuhan obat-obatan di rumah sakit,” sambung Budi.

Ketiga, lanjut Budi, Joe Biden mengajak pemimpin dunia mempersiapkan diri untuk membangun masa depan yang lebih baik. Salah satunya, membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia agar pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata lebih baik.

Hal ini untuk membantu negara-negara di dunia yang mengalami masalah kesehatan. Dia mencontohkan peran Dana Moneter Internasional (IMF) yang membantu negara yang mengalami masalah keuangan.

“Beliau (Joe Biden) juga menekankan bahwa untuk membangun masa depan yang lebih baik, lebih siap menghadapi pandemi berikutnya semua negara harus memiliki ketahanan kesehatan yang baik, bukan hanya negara maju tapi juga negara-negara berkembang,” tukasnya.

Komentar