RI Bakal Jadi Negara Terbesar Ke-3, Ini Penjelasan Luhut!

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, Indonesia bakal menjadi ‘raja’ produsen baterai Lithium pada 2027. Pemerintah menyebut, Indonesia bisa menjadi Negara produsen terbesar ke-3 di Dunia.

Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mengungkapkan  hal itu, di hadapan para pebisnis di Indonesia maupun Asia. Ia turut membagikan pernyataan itu, melalui akun instagram pribadinya.

“Sehingga, kita akan menjadi produsen baterai lithium terbesar ketiga di dunia pada 2027 atau 2028 nanti. So, don’t look down on Indonesia,” ujar Luhut, dikutip Sabtu (27/5/23).

Ia membeberkan, ada investasi senilai US$ 31,9 miliar atau sekitar Rp489 triliun (kurs Rp 15.340), untuk pengembangan rantai pasok industri baterai di Indonesia hingga 2026. Indonesia sendiri telah menarik investasi asing langsung sebesar US$ 45,6 miliar tahun lalu, rekor tertinggi baru sejak tahun 2000.

“Belum lagi nilai ekspor industri nikel kami mencapai US$ 33,8 miliar pada tahun 2022, di mana US$ 14,3 miliar dihasilkan dari ekspor, besi dan baja. Keberhasilan ini terwujud karena keteguhan Presiden @jokowi untuk tetap melanjutkan kebijakan hilirisasi industri dalam mengolah raw material di dalam negeri untuk nilai tambah yang lebih tinggi,” bebernya.

Ia menyebut, data tersebut juga sudah disampaikan kepada IMF, yang mengunjungi kantornya beberapa hari lalu, sambil berkata, bahwa jika dulu semua bahan mentah kita ekspor secara cuma-cuma, sekarang cukup sudah.

“Saat ini, Indonesia sudah bisa mengekspor besi dan baja, bukan bijih nikel lagi. Kami akan melakukan hal yang sama dengan timah, bauksit, tembaga, dan lainnya. Perubahan besar ini harus dilihat oleh Negara-negara maju,” Ucapnya.

“This is their problem. Selalu melihat negara berkembang seperti Indonesia adalah negara yang mereka tahu dua puluh atau lima belas tahun yang lalu,” tandasnya.

Luhut menambahkan, dengan memberlakukan larangan ekspor nikel,  Indonesia memiliki kekuatan untuk menghasilkan energi hijau yang sudah dicita-citakan sejak lama.

“Saya ingin kebanggaan ini juga turut dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kita tidak sedang melawan siapapun, justru kita bersahabat dengan siapa saja,” ucapnya.

Luhut menambahkan, Indonesia terbuka dan mempersilahkan Negara-negara lain, untuk berinvestasi serta membangun industri pengolahan pertambangan di dalam Negeri, dengan catatan bahwa kami juga punya aturan main atau regulasi yang harus mereka penuhi.

“Menjadi Negara maju adalah hak setiap Negara, kewajiban kita adalah memperjuangkannya,” tegasnya.

Komentar