Keluarga Yuliana Yabansabra Keberatan Atas Klaim Benny Wenda dan ULMWP

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Pasca berita duka atas berpulangnya pengacara Yuliana Yabansabra pada 21/8 lalu, saat ini telah beredar surat dengan kop milik organisasi United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) tentang kejurigaan atas meninggalnya salah satu pengacara mantan tahanan Buchtar Tabuni di Balikpapan, Kaltim.

Surat yang ditandatangani oleh Ketua ULMWP Benny Wenda, seakan mengungkit luka lama mendiang Yuliana yang juga merupakan Kepala Divisi Advokasi Elsham Papua tersebut. Hal ini diungkapkan oleh keluarganya di Depapre, Kabupaten Sentani.

“sejak berpulangnya Yuliana, kami keluarga sudah mulai mengikhlaskan. Kami mengerti setiap jerih payahnya ketika betapa gigihnya dia memperjuangkan hak-hak orang Papua, itu semua akan kami ingat sebagai sebuah panutan,” ungkap Jimmy yang merupakan salah seorang kerabat.

Ia juga menambahkan bahwa setiap yang telah dilakukan oleh Yuliana dengan mengangkat nama Papua pasti akan dikenang oleh banyak orang, namun yang dikhawatirkannya saat ini adalah klaim pihak ULMWP dengan surat terbukanya yang malah memperburuk situasi.

“cukuplah kami berduka dengan kepergian Yuliana. Untuk saat ini kami meminta kepada seluruh pihak untuk tidak memperburuk situasi dan menjadikan beban kepada keluarga dengan menyisakan polemik baru,” tambahnya.

Dengan keadaan yang sedang dijalani saat ini, Jimmy juga memohon untuk tidak mengangkat permasalahan tersebut kembali. Terlebih klaim sepihak oleh Tuan Benny Wenda hanya akan semakin mempersulit keadaan.

“kita tidak tahu setelah ini akan ada berapa pertanyaan yang ditanyakan oleh orang lain, yang sebenarnya mereka juga tidak memiliki kedekatan khusus dengan Yuliana. Maka kembali lagi, kami sebagai keluarga yang akan kewalahan, padahal kondisi kami sedang berduka,”

Dalam perjuangan saat ini, Jimmy mengatakan bahwa Papua memiliki permasalahan yang kompleks untuk diselesaikan. Tapi ia juga menekankan untuk tidak langsung mengatasnamakan tanpa tahu sebab/akibat yang ditimbulkan.

“ya, saya minta untuk siapa saja. Memang Papua memiliki permasalahan yang cukup rumit. Setiap pihak akan mencari jalan. Namun saya juga meminta kepada pihak ULMWP untuk tidak sembaranan mencari pembelaan. Walaupun itu atas nama perjuangan,” tutupnya.  (Ind Paper)

Komentar